MELIHAT HARUNYA SI PERIANG

MELIHAT HARUNYA SI PERIANG
Ibnu Hiban Almutaqin

——

Abah Tatang namanya, lelaki berusia 82 tahun itu tinggal di perbukitan tepatnya di Pasir Pogor, Cimenyan, Kabupaten Bandung. Pekerjaan sehari-harinya adalah buruh tani diladang orang. Namun semenjak pandemi, pekerjaannya sepi karena banyak ladang diurusi oleh pemiliknya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Abah Tatang mengandalkan sayuran yang ia tanam di sepetak tanah belakang rumah. Abah Tatang hidup berdua bersama istrinya dirumah kecil yang sangat sederhana. Namun sang istrinya hanya bisa terlentang di tempat tidur karena sakit yang sudah dideritanya sejak 4 tahun lalu.

Abah tatang dikenal humoris. Ia mudah dekat dengan orang-orang baru. Orangnya yang periang membuat asyik saat diajak mengobrol. Kebiasan Abah Tatang adalah bernyanyi pupuh dengan lirik yang lucu ketika bertemu dengan orang lain. Ya jelas saja sangat menghibur setiap orang yang menemuinya. Kala ditemui Relawan FOI di rumahnya. Abah tatang sedang mengurusi tamanan sayuran di belakang rumahnya. Kedatangan kami disambut dengan baik. Kami diajak masuk kedalam rumahnya dan di ajak bertemu dengan istrinya yang saat itu sedang tidur.

Abah Tatang bercerita mengenai kehidupan di zaman dulu dan membandingkan dengan kehidupan zaman sekarang. Banyak sekali perubahan menurutnya. Wajah riangnya seketika menghilang saat Relawan FOI menyerahkan titipan sembako. Haru tampak diwajah riangnya. “Duh… pasti si nenek bakal bungaheun” ungkapnya. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia artinya “Duh… pasti si nenek akan senang” sambil menunduk untuk menutupi matanya yang berkaca-kaca.

Tokoh Metro 2017

Koran Tempo memilih dan menobatkan Tokoh Metro yaitu Founder Foodbank of Indonesia, Hendro Utomo dan Wida Septarina Wijayanti. Ajang ini

Detail