Yogyakarta, 21 November 2020,- Setelah sukses meluncurkan Aksi Ikan untuk Anak #IUAK di Jakarta pada 9 November 2020, Foodbank of Indonesia (FOI) bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP-UGM), didukung BeeJay Bakau Resort kembali meluncurkan #IUAK di Yogyakarta melibatkan Bunda dan 1000 anak PAUD. Program ini merupakan salah satu rangkaian dari gerakan Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia untuk mencegah kelaparan pada balita. Selain secara luring, kegiatan ini juga dilaksanakan secara daring menghadirkan Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan UGM, Murdijati Gardjito dan Dekan FTP UGM, Eni Harmayani. Kegiatan yang diawali dengan pembagian ikan serta demo masak pengolahan berbahan dasar ikan di Kantor Kelurahan Mantrijeron ini juga didukung oleh dunia usaha antara lain Sunpride, Susu Bendera, dan JNE.
Hasil riset FOI (2020) menemukan sebesar 27% balita di Indonesia pergi ke sekolah (PAUD) dalam keadaan lapar karena tidak sarapan. Adanya pandemi pun semakin memperburuk keadaan ini. Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), krisis sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona berpotensi menyebabkan hampir tujuh juta anak di dunia mengalami stunting akibat kekurangan gizi, sementara di Indonesia banyak keluarga yang kehilangan penghasilan membuat kondisi pangan balita lebih rentan dari masa sebelumnya.
Melihat fakta tersebut, Foodbank of Indonesia (FOI) berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam mencari solusi untuk penanganan permasalahan pangan dan gizi. Melalui salah satu rangkaian Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia yaitu aksi Ikan untuk Anak #IUAK. Aksi #IkanUntukAnak merupakan inisiasi yang dilakukan Foodbank of Indonesia bersama Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan BeeJay Bakau Resort untuk meningkatkan kesadaran bahwa ikan bisa menjadi pilihan pangan lokal untuk mencegah kelaparan pada balita dan mudah diakses baik jarak maupun harga. Menurut Dekan FTP UGM Eni Harmayani, ikan merupakan salah satu sumber protein yang penting untuk dukung tumbuh kembang anak dan memiliki banyak keunggulan. Ikan sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak “Ikan juga merupakan pilihan pangan lokal yang mudah didapatkan karena jumlah produksinya
melimpah di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Oleh sebab itu, diperlukan sosialisasi budaya makan ikan kepada anak sejak dini dengan cara-cara pengolahan yang kreatif” ungkap Eni.
Menurut Pendiri FOI, Hendro Utomo, kegiatan yang bertema “Bunda Sebagai Pahlawan Pangan bagi Balita” ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran bunda terkait pentingnya pangan lokal dan gizi bagi tumbuh kembang anak dan upaya pencegahannya demi masa depan Indonesia. Peluncuran diadakan di 3 lokasi yaitu: DKI Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dalam waktu yang berbeda, Di DKI Jakarta, 800 bunda PAUD tergabung dalam Peluncuran Ikan untuk Anak #IUAK ini. “FOI bersama FTP UGM, BJBR dan para bunda PAUD di 6 provinsi terus bergerak membuka akses pangan bagi balita. Para Bunda PAUD memasakkan ikan ini bagi anak didiknya. Bunda PAUD adalah pahlawan pangan bagi gerakan ini. Bunda pahlawan pangan balita, pahlawan untuk masa depan Indonesia. Terima kasih kepada semua yang telah mendukung gerakan” pungkas Hendro
Menurut Juda Mangitung dari BeeJay Bakau Resort (BJBR) pihaknya terpanggil untuk membantu dan menyumbangkan 1.2 ton ikan karena prihatin dan ingin anak-anak sehat meskipun situasi sedang sulit. “Walau resesi sedang melanda, peningkatan gizi masyarakat tdk bisa menunggu. Tanggung jawab moral kita semua untuk negeri ini”, Juda menuturkan.
Prof.Dr.Ir. Murdijati Gardjito, Pakar Makanan Tradisional Indonesia, mendukung inisiatif dan gerakan ini. Menurutnya Indonesia sangat dikenal akan rempah-rempah yang mengubah cita rasa masakan dunia dan hasil laut yang melimpah. “Karunia kekayaan pangan lokal ini terutama rempah-rempah dan hasil laut harusnya bisa mengajak baik bunda maupun ayah untuk memasak bersama dan menghidupkan dapur keluarga membantu anak-anak lebih sehat terutama dimasa pandemi ini” pungkas Murdijati.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para Bunda semakin sadar dan peduli akan pentingnya ikan sebagai alternatif sumber protein dukung cegah kelaparan pada balita, serta mendorong aksi kreatif untuk ajak anak konsumsi ikan. Kegiatan ini juga mendorong pihak swasta seperti Sunpride, Susu Bendera, dan JNE untuk turut berkolaborasi membuka akses pangan bagi anak.