Ungkapan berat sama dipikul ringan sama dijinjing begitu tergambar di sela peristiwa banjir dan longsor sepekan lalu. Terselip kisah perjuangan yang begitu menggetarkan hati.
Malam hingga pagi itu langit Ibu Kota menangis begitu hebatnya, hingga banjir besar dan longsor tak dapat di elakkan. Suasana awal tahun kali ini pun tiba-tiba berubah. Duka pun muncul karena banyak raga yang hilang tak terbilang.
Tampak sekumpulan relawan membawa bala bantuan untuk mencari korban yang hilang, di sekitar posko pengungsian terlihat warga duduk berteduh dengan seadanya dari hujan sambil menata sisa harta benda yang tersisa. Beberapa melambaikan tangan kepada kendaraan-kendaraan relawan yang melintas, ada banyak kendaraan bermuatan bantuan dan relawan, beberapa hanya diam menatap. Tidak beberapa lama, sampailah bantuan di lokasi pembagian logistik di salah satu posko bencana.
Rasa haru dan kagum menelusuri relung hati, betapa hangat dan besarnya hati teman-teman relawan yang dari jauh-jauh hari rela kehujanan dan kepanasan mencari donasi, pergi kesana-sini tanpa mengeluh lelah dan pamrih. Betapa kuat dan beraninya anak-anak korban bencana banjir ini, bahkan setelah bencana yang begitu menyeramkan itu, mereka masih dapat bertahan dan tertawa lepas saat relawan mendekati tuk menyapa.
Mereka para relawan memang tidak berjuang dengan mengangkat senjata ataupun berlari menghindari ranjau. Mereka melakukan hal yang lebih luar biasa, berjuang hidup! Menguatkan diri satu sama lain! Saling melindungi, dan bermimpi. Orang-orang luar biasa yang akan menjadi semangat hidup, pahlawan-pahlawan yang kelak akan menjadi kekuatan Indonesia. Serta yang akan selalu menjadi inspirasi dalam hidup, yang tidak menutup mata dan telinga dengan panggilan kemanusiaan, para pahlawan pemberani dan tulus.
Donasi berupa uang dapat ditransfer ke Rekening kami A.n Yayasan Lumbung Pangan Indonesia
BCA : 2193004156
Mandiri : 1260006996440
Mari bergerak bersama untuk membuka akses pangan dan menolong saudara kita yang membutuhkan 😊🙏🏻