Senyuman Itu Kembali Terlukis di Wajah Mereka

 

Pandemi ini tak hanya membunuh banyak nyawa. Tapi juga merenggut kebahagiaan hampir setiap jiwa. Banyak dari mereka yang kehilangan penghasilan. Entah itu diberhentikan dari tempat kerja maupun usahanya gulung tikar.

Tak jarang hal itu juga berdampak pada kehidupan pribadi mereka. Istiana misalnya. Warga Dukuh Kupang Timur Kota Surabaya ini mengeluh karena anaknya selalu merengek minta susu. “Saya itu kadang pusing, sudah penghasilan pas-pas an lah kok anak ini minta susu terus, padahal buat makan aja susah,” kata ibu dari dua orang anak ini.

Namun, Allah memang tak pernah menguji seorang hamba di luar batas kemampuannya. Pasti ada saja jalan.

Secercah harapan itu akhirnya datang jua. Rezeki yang dititipkan para dermawan melalui FOI ternyata berupa susu yang biasanya diminta oleh anaknya. “Kemarin pas njenengan (bahasa jawa: Anda) datang itu, tiba tiba bawa susu, saya langsung bersyukur. Allah memang tak selalu memberikan apa yang kita inginkan karena belum tentu baik. Namun selalu memberi apa yang kita butuhkan,” ceritanya, hingga menitikkan air mata.

Lia, putrinya, langsung menenggak susu yang diberikan dengan gembira. Keceriaan yang akhir-akhir ini hilang itu, saat ini sangat terlihat jelas di wajah mungilnya.

Ini hanyalah secuil cerita dari ribuan kisah yang dialami. Maka kami selalu bahagia menjadi relawan di sini. Karena ini bukan tentang materi. Ini adalah ajang untuk mengabdi, berbagi, dan saling mengasihi.

Karena sejatinya manusia itu hidup berdampingan. Mungkin hari ini kita memberi, siapa tau, nantinya kita diberi saat benar benar butuh.

Karena kami percaya, bahwa Allah tak pernah ingkar janji.

Cerita dari Adit – Surabaya

#CeritaAku

Berita Lainnya