Pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia. Sektor pertanian otomatis merupakan sektor yang berperan penting dalam kelangsungan hidup masyarakat, terutama dalam penyediaan pangann dalam negeri. Pertanian menjadi bagian dari sejarah kebudayaan manusia yaitu munculnya kebudayaan agraris. Kebudayaan agraris menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia yang sudah terbentuk sebelum adanya NKRI dan terus berlangsung hingga sekarang. Selain itu, ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan menjadi tujuan bangsa saat ini dan di masa yang akan datang.
Sektor pertanian memiliki peran yang strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan. Indonesia memiliki potensi sumber daya alam di mana keanekaragaman hayati darat Indonesia merupakan terbesar nomor dua di dunia setelah Brazil, namun bila digabungkan dengan keanekaragaman hayati laut maka Indonesia merupakan terbesar nomor satu di dunia. Indonesia sebagai negara yang memiliki tanah yang subur, air yang melimpah, dan sumber pangan yang beragam sebenarnya mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara berdaulat dan mandiri.
Namun, Indonesia menghadapi berbagai gejolak di bidang pangan diantaranya, berdasarkan INDEF, produksi pangan yang menurun yakni sekitar 19 persen penurunan produksi biji-bijian (padi, gandum, jagung, dan kedelai) akibat adanya perubahan iklim. Penurunan produksi ditambah tekanan penduduk yang semakin meningkat mendorong ketergantungan terhadap impor. Tantangan lainnya pada tata kelola produksi dan distribusi di mana adanya konversi lahan dan distribusi lahan yang timpang hingga tantangan dalam mengakses input pertanian tidak menguntungkan petani sebagai produsen pangan. Bahkan, hak tradisional petani untuk melakukan pemuliaan tanaman lokal untuk mendapatkan benih unggul dihambat oleh hukum. Kondisi ini mengancam sektor pertanian dan ketahanan pangan negeri Indonesia yang merupakan negara agraris.
Tantangan yang tak kalah penting adalah mengubah pola konsumsi yang mendukung dalam mewujudkan ketahanan pangan dan juga tahan terhadap guncangan faktor eksternal yang terkait dengan ketersediaan pangan pokok. Pengolahan dan penyiapan makanan dengan menggunakan pangan lokal dianggap bukan sesuatu yang penting, padahal sumber pangan alternatif yang beragam dapat menyediakan pangan yang cukup bagi masyarakat agar terhindar dari kekurangan gizi atau kelaparan. Angka kekurangan gizi kronis dan akut yang sangat tinggi merupakan salah satu dari tantangan utama di Indonesia. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, angka balita yang mengalami gizi kurang (underweight) 13.8%, gizi buruk (severe malnutrition) 3.9%, dan pendek (stunting) 37.2%. Salah satu penyebab yang cukup dominan adalah karena pola pengasuhan yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Pengetahuan tentang pengasuhan anak yang kurang menyebabkan preferensi pangan dan pola makan anak menjadi kurang tepat. Anak tidak terbiasa mengkonsumsi makanan yang seimbang. Oleh sebab itu, diversifikasi mpangan berbasis bahan pangan lokal menjadi cara konkrit dalam mendukung ketahanan pangan dan mencegah kelaparan bagi masyarakat, terutama anak-anak.
Seiring dengan peningkatan populasi dan variabilitas/perubahan iklim, tantangan yang dihadapi pertanian Indonesia akan semakin kompleks dan menjadi ancaman bagi ketahanan pangan jika tidak dimulai untuk diatasi bersama. Melihat fakta tersebut, Foodbank of Indonesia (FOI) berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam mencari solusi untuk penanganan permasalahan pangan dan gizi. Foodbank of Indonesia bergerak dalam redistribusi makanan berlebih sebagai upaya untuk mencegah kemubaziran pangan (dan dalam upaya menghargai kerja keras petani) dan membuka akses pangan bagi kelompok rentan. Foodbank of Indonesia (FOI) merupakan organisasi sosial nirlaba yang berdiri pada tanggal 21 Mei 2015 di bawah Yayasan Lumbung Pangan Indonesia. Selama lima tahun terakhir ini, FOI konsisten dalam membantu masyarakat untuk dapat mengakses pangan secara adil khususnya pada kaum dhuafa dan anak-anak melalui program-program pendampingan masyarakat berbasis pangan, yaitu Sayap dari Ibu (SADARI), program Mentari Bangsaku (MB), dan program Pos Pangan.
Tentang Kami
Foodbank of Indonesia merupakan organisasi sosial yang hadir untuk membantu mengatasi kesenjangan pangan di masyarakat
- 0852 - 1310 - 3997
- foodbankindo@gmail.com
- Jl. H. Nawi Raya No.45B blok B2, Gandaria Utara, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12140
Siapa Kita
Yang Kami Lakukan
Berita Terbaru
- All Post
- Aksi Kami
- Berita
- Campaign
- Donasi
- FOI Daerah
- Local Partners
- News
- Partner Lokal
- Penghargaan
- Program
- Tak Berkategori
- Tak Berkategori
- Back
- Partner Lokal Bandung
© 2021 created by Thinkweb.