Berita

FOODBANK OF INDONESIA TARGETKAN 50.000 BALITA BEBAS DARI KELAPARAN MELALUI “AKSI 1000 BUNDA UNTUK INDONESIA”

Jakarta, 18 Agustus 2020,-  “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia” dideklarasikan pada hari ini, dalam peringatan 17 Agustus secara virtual yang diikuti oleh relawan Foodbank of Indonesia (FOI) dan sekitar 500 balita di 45 titik wilayah kerja FOI. Peluncuran sekaligus konferensi pers ini dihadiri pula oleh para bunda, Lenny N Rosalin  SE, MSc, MFin, Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. Dr. Ir Eni Hermayani, M.Sc, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, dunia usaha yang diwakili oleh JNE dan ASDP, media dan blogger. Deklarasi aksi ini dilakukan secara simbolis di  Pandeglang, Jakarta, dan Banyuwangi diikuti oleh para bunda di berbagai wilayah dengan tekad untuk membuka akses pangan dan memerangi kelaparan pada balita. Kampanye yang menyasar 50.000 anak ini akan berlangsung dari 15 Agustus hingga 22 Desember 2020.  Pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia. Adanya pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia diperkirakan meningkatkan angka kemiskinan. Pandemi menyebabkan penghasilan masyarakat merosot drastis  dan tentu menyebabkan gangguan akses pangan pada keluarga.   Padahal tanpa adanya pandemi, Indonesia masih menghadapi masalah kelaparan yang serius (Indeks Kelaparan Global, 2019). Kelaparan tersebut terbagi menjadi dua, yaitu kelaparan karena kemiskinan dan kelaparan yang tersembunyi (hidden hunger). Kelaparan karena kemiskinan menyebabkan sekitar 27% anak ke sekolah dengan perut kosong, sedangkan kelaparan tersembunyi (hidden hunger) yaitu fenomena kekurangan vitamin dan mineral yang dapat berujung pada stunting (Hasil Survey FOI, 2020)   Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, Foodbank of Indonesia (FOI) mengajak masyarakat untuk bergerak dengan semangat nasionalisme berupaya memerdekakan balita dari rasa lapar dalam Gerakan “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia”. Gerakan ini merupakan sebuah kampanye yang mengajak para bunda Indonesia (kader, paud, calon bunda, pakar, akademisi)  untuk bergerak membuka akses pangan dan memerangi kelaparan pada balita di Indonesia untuk mencapai impian Indonesia Merdeka 100%.   Menurut Founder FOI, Hendro Utomo, rangkaian kegiatan “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia” diawali dengan Ekspedisi Merdeka 100% yang melalui 7 provinsi dan menempuh jarak lebih dari 2.500 Km. Ekspedisi dengan menggunakan moda transportasi motor ini dimulai dari tanggal 15 Agustus dengan tujuan melakukan observasi lapang tentang pola makan balita dari ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa. Dialog juga dilakukan dengan para relawan dan bunda mengenai isu kelaparan pada balita serta upaya yang dilakukan untuk memerangi kelaparan tersebut. “Dari hasil observasi lapangan, situasi pandemi ini semakin mempersulit balita memperoleh akses pangan yang layak. Banyak balita kita yang mengalami kelaparan, gizi kurang, bahkan stunting. Kita harus bergerak bersama untuk memerdekakan balita Indonesia dari rasa lapar, sehingga dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang tumbuh dan berkembang dengan baik, karena balita adalah generasi penerus bangsa,” ungkap Hendro.   Kegiatan upacara peringatan HUT RI secara virtual hari ini sekaligus peluncuran kampanye “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia” merupakan rangkaian selanjutnya untuk membangun kesadaran seluruh masyarakat tentang pentingnya isu ini. Dalam acara virtual tersebut, tampak relawan dan anak-anak bersemangat mengikuti upacara, deklarasi dan pembagian makanan meskipun semua tetap mengikuti protokol Covid-19.   Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak KPPPA, Lenny N. Rosalin mengungkapkan dukungannya. “Saya mendukung upaya Foodbank of Indonesia (FOI) untuk membantu masyarakat dalam mencari solusi melalui redistribusi makanan berlebih sebagai upaya untuk membuka akses pangan bagi kelompok rentan, termasuk balita. Kerjasama antar lembaga sangat penting untuk memastikan konvergensi seluruh program/ kegiatan terkait pencegahan stunting, utamanya untuk meningkatkan cakupan dan kualitas intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif pada kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-23 bulan atau 1.000 hari  pertama kehidupan.” jelas Lenny. Mewakili akademisi di bidang pangan, Prof. Dr. Ir. Eni Hermayani, M.Sc, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, siap mendukung aksi ini melalui kerjasama yang sebelumnya telah terjalin antara FOI dengan FTP UGM. “Sukses untuk FOI yang menginisiasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia.” Hendro berharap kampanye dan aksi ini dapat menginspirasi semua pihak untuk turut berkolaborasi sesuai dengan bidangnya masing-masing demi mendukung balita yang merupakan masa depan Indonesia. “Semoga kerjasama semua pihak dapat menghantarkan Indonesia mencapai impian merdeka, Merdeka 100%”, pungkas Hendro.

Read More »

Lokasi Aksi 1000 Bunda

Salam Pangan untuk Harapan! Food Bank of Indonesia (FOI) menyadari di ulang tahun yang ke-75 tahun masih banyak balita yang mengalami stunting dan kelaparan terutama pada pagi hari karena kebiasaan tidak sarapan, FOI mengajak Ibu Bergerak untuk membuka akses pangan balita dengan memberikan asupan makanan tambahan balita di 25 titik lokasi berikut:   Daftarkan dirimu untuk bergerak bersama kami ! Mari Bergabung : bit.ly/PendaftaranAksi1000Bunda

Read More »

Resume Webinar Ketahanan Pangan : Memerangi Kelaparan Balita di Indonesia

Di tengah pandemi seperti ini mencapai ketahanan pangan dapat dilakukan melalui perbaikan sistem pangan ke arah lokal. Mengingat Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi untuk dapat mencukupi kebutuhan pangan penduduk jika dapat dimanfaatkan secara optimal. Pemuliaan tanaman menjadi langkah penting dalam mendukung diversifikasi pangan. Melalui varietas yang unggul yang dapat diterima pasar maka petani dapat bersaing dengan industri.. Hal ini mendukung teracapainya kemandirian pangan, agar tidak bergantung pada impor. Oleh karena itu, perlunya dukungan dan pendampingan kepada para petani untuk mengelola dan mengembangkan pemuliaan tanaman. Dukungan itu berupa SDM, fasilitas, dana, jejaring dan regulasi, serta sinergi dari berbagai pihak, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, ilmu teknologi. Bersinergi bersama dengan semua pihak dalam menemukan solusi kreatif bagi ketersediaan pangan. Salah satunya adalah dengan melakukan diversifikasi pangan, hal ini dapat dilakukan oleh setiap keluarga. Penting bagi keluarga untuk menyediakan pangan beragam dan gizi seimbang sebagai investasi SDM yang berkualitas dan berdaya saing terutama kepada para balita. Untuk mewujudkan diversifikasi pangan lokal perlu meningkatkan ketersediaannya, meningkatkan akses pangan lokal untuk keluarga, dan mendorong pemanfaatannya. 30% penduduk Indonesia merupakan anak-anak, hal ini merupakan potensi. Setiap anak wajib mendapatkan perlindungan dari semua pihak. Selain di rumah, perlindungan anak wajib dilakukan dimana saja (sekolah, panti asuhan, dll). Pilar pembangunan anak: pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media. Namun, kondisi mereka sangat ironis, 1 dari 3 anak mengalami stunting padahal berada di negeri yang subur. Angka stunting tertinggi malah ditemukan di daerah-daerah penghasil pangan. penyebab kurang gizi pada anak di lapangan selain tidak punya akses dan pembiasaan makanan mereka sejak balita. Mengubah kebiasaan makan balita: harus dilakukan secara kontekstual dan holistic karena banyak aspek yang bergerak disana, pengetahuan merupakan aspek penting bagi perubahan perilaku, dan pendekatan pemberdayaan keluarga perlu diperkuat. Program pembangunan perbaikan gizi seyogyanya benar-benar mengedepankan partisipasi aktif dan subjek-subjek yang terlibat.  

Read More »

Webinar Diversifikasi Pangan: Langkah Konkrit Meningkatkan Akses Pangan pada Keluarga

Salam Pangan untuk Harapan! Menurut Riset Kesehatan Dasar (2018) 1 dari 3 anak di Indonesia menderita stunting. Salah satu penyebab yang cukup dominan adalah karena pola pengasuhan yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Pengetahuan tentang pengasuhan anak yang kurang menyebabkan preferensi pangan dan pola makan anak menjadi kurang tepat. Anak tidak terbiasa mengkonsumsi makanan yang seimbang. Oleh sebab itu, diversifikasi pangan berbasis bahan pangan lokal menjadi cara konkrit dalam mendukung ketahanan pangan dan mencegah kelaparan bagi masyarakat, terutama balita. Mengapa kelaparan pada balita terjadi di negeri Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris dan bagaimana para pakar memberikan pandangan dan solusinya? Dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2020, Foodbank of Indonesia (FOI) menggagas Webinar Series dengan Tema Ketahanan Pangan : Memerangi Keparan Balita Indonesia yang akan dilaksanakan pada : 1. Webinar 1, Selasa, 14 Juli 2020, Pukul 10.00-12.00, Petani Penjaga Pangan Negeri : Pemuliaan Tanaman dan Tata Kelola untuk Ketahanan Pangan 2. Webinar 2, Kamis 16 Juli 2020, Pukul 10.00-12.00, Diversifikasi Pangan: Langkah Konkrit Meningkatkan Akses Pangan pada Keluarga, 3. Webinar 3, Selasa 21 Juli 2020, Pukul 10.00-12.00, Kelaparan pada Balita di Indonesia: Sebuah Catatan di Negeri Agraris Para pakar, narasumber Webinar Series ini akan mengupas tuntas topik diatas melalui berbagai tinjauan sesuai keahliannya. Segera daftar untuk Webinar series 2 : 📌 Kamis, 16 Juli 2020 📌 10:00 – 12:00 WIB Webinar: Diversifikasi Pangan: Langkah Konkrit Meningkatkan Akses Pangan pada Keluarga GRATIS 🖥Via Zoom Webinar Registrasi di bit.ly/WebinarKetahananPangan Catatan: • Kapasitas maks. 200 peserta (berdasarkan urutan formulir pendaftaran yang masuk), selebihnya akan dikirimkan link youtube Foodbank of Indonesia • Peserta akan dikirimkan tautan Webinar melalui surel • Untuk mengikuti Webinar ini, seluruh peserta harus mengunduh aplikasi Zoom terlebih dahulu Keynote Speaker: Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Narasumber: ☆Dr Andriko Noto Susanto SP, MP, Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Kementerian pertanian ☆Ir. Catur Rini Cahyadiningsih, Perempuan Pejuang Pangan ☆ Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. , Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM ☆Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD, Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi IPB Moderator: Wida Septarina, Ketua Yayasan Lumbung Pangan Indonesia GRATIS DAN AKAN MENDAPAT E SERTIFIKAT Tunggu apalagi? Yuk diskusi bareng-bareng untuk Indonesia yang lebih baik!

Read More »

Webinar Series Petani Penjaga Pangan Negeri : Pemuliaan Tanaman dan Tata Kelola untuk Ketahanan Pangan

Salam Pangan untuk Harapan! Menurut Global Hunger Index, 2019, indeks kelaparan Indonesia berada di angka 20,1 dan dikategorikan kelaparan yang serius (GHI: 20.0-34.9). Skor Global Hunger Indeks ini diantaranya didapatkan dari prevalensi anak dibawah usia lima tahun yang menderita stunting dan prevalensi anak dibawah usia lima tahun menderita wasting yang jumlahnya tinggi di Indonesia, bahkan menurut Riset Kesehatan Dasar 1 dari 3 anak di Indonesia menderita stunting. Mengapa kelaparan pada balita terjadi di negeri Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris dan bagaimana para pakar memberikan pandangan dan solusinya? Dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2020, Foodbank of Indonesia (FOI) menggagas Webinar Series dengan Tema Ketahanan Pangan : Memerangi Keparan Balita Indonesia yang akan dilaksanakan pada : 1. Webinar 1, Selasa, 14 Juli 2020, Pukul 10.00-12.00, Petani Penjaga Pangan Negeri : Pemuliaan Tanaman dan Tata Kelola untuk Ketahanan Pangan 2. Webinar 2, Kamis 16 Juli 2020, Pukul 10.00-12.00, Diversifikasi Pangan: Langkah Konkrit Meningkatkan Akses Pangan pada Keluarga, 3. Webinar 3, Selasa 21 Juli 2020, Pukul 10.00-12.00, Kelaparan pada Balita di Indonesia: Sebuah Catatan di Negeri Agraris Para pakar, narasumber Webinar Series ini akan mengupas tuntas topik diatas melalui berbagai tinjauan sesuai keahliannya. Segera daftar untuk Webinar series I : 📌 Selasa, 14 Juli 2020 📌 10:00 – 12:00 WIB Webinar: Petani Penjaga Pangan Negeri : Pemuliaan Tanaman dan Tata Kelola untuk Ketahanan Pangan. GRATIS 🖥Via Zoom Webinar Registrasi di bit.ly/WebinarKetahananPangan Catatan: • Kapasitas maks. 200 peserta (berdasarkan urutan formulir pendaftaran yang masuk) • Peserta akan dikirimkan tautan Webinar melalui surel selambat-lambatnya 13 Juli 2020 • Untuk mengikuti Webinar ini, seluruh peserta harus mengunduh aplikasi Zoom terlebih dahulu Keynote Speaker: Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si-Rektor IPB Narasumber: ☆Ayip Said Abdullah-Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan ☆Prof.Dr. Ir. Sobir, M.Si-Guru Besar IPB ☆Rhino Ariefiansyah, S.Sos, M.E.A.P-Dosen Antropologi Universitas Indonesia Moderator: Andreas Maryoto-Wartawan Senior Kompas GRATIS DAN AKAN MENDAPAT E SERTIFIKAT Tunggu apalagi? Yuk diskusi bareng-bareng untuk Indonesia yang lebih baik!

Read More »

Berbagi Kebaikan yang Mendekatkan

Halo foodbankers!! Kemarin (3/07) kami melakukan kegiatan berbagi paket donasi dengan @infosuperindo yang berasal dari sumbangan karyawan Super Indo. Kegiatan dilakukan di Pancoran dengan sasarannya yaitu anak-anak dan lansia sekitar lingkungan. Donasi yang diberikan berupa paket makanan sehat, mengingat saat ini kita masih berada dalam pandemi sehingga makanan dapat membantu untuk menguatkan imun tubuh. Pembagian dilakukan secara simbolis lalu selanjutnya relawan kami akan mendistribusikan dengan mengunjungi rumah-rumah nasabah.                   Nah… Kalian juga bisa lohh berbagi bersama kami karena Sedikit darimu, sangat berarti karena #MerekaButuhKita Salam pangan untuk harapan #foodforall #FOODFORHOPE #FOODFOREVERYONE #foodbankofIndonesia

Read More »

Konser Untuk Indonesia

Hai, teman baik ! Gimana kabar WFH nya? Masih betah kan buat #dirumahaja? Keluarnya kalo ada urusan penting aja yaa 🙂 Oya, buat kamu yang udah mulai ngerasa bosen di rumah, yuk nonton konser sambil beramal! “Konser untuk Indonesia” merupakan kolaborasi dengan Berklee Indonesian Community, PERMIAS Massachusetts, dan seniman-seniman berhati baik di Indonesia. Konser ini bertujuan untuk menggalang dana dan mendukung inisiatif melawan COVID-19, dalam bentuk gerakan #BagiAsa. Gerakan #BagiAsa adalah sebuah inisiatif untuk membantu para warga Indonesia yang terdampak dalam masa pandemi COVID-19, terutama dengan menyalurkan berbagai bantuan seperti makanan sehat, sembako, alat pelindung diri, dan lain-lainnya. Penggalangan dana untuk konser ini akan dilakukan melalui aplikasi GoPay, Ovo, dan klikBCA untuk penonton di Indonesia, dan aplikasi Venmo untuk penonton di Amerika Serikat. Informasi mengenai cara donasi akan ditampilkan di layar selama konser sedang berlangsung. Para penonton dapat membuat sumbangan hingga 3 minggu setelah pemutaran perdana acara. Konser amal ini bisa kamu saksikan di Livestream YouTube “Berklee Indonesian Community”, “Permias Massachusetts”, “Trans Vision”, “Voice of America Indonesia” @berkleeindo @dr_tompi @ramawidi @monitatahalea @permiasmass @voaindonesia @bisniscom @swamediainc @katadatacoid @kbr.id @transvisionid Sabtu 4 Juli 2020 Pukul 20.00 WIB // 09.00 EST So, catat tanggalnya ya! 🥳 Salam pangan untuk harapan 😁✊🏻 #konseramaluntukindonesia #merekabutuhkita #covid19 #viruscorona #galangpanganindonesia #galangdana #galangdanacovid19 #salampangan #solidaritas #socialdistancing #fundraising #relawancorona #panganuntukharapan #bersatulawancovid19

Read More »

Langkah Kecil Penuhi Nutrisi Masyarakat

Kelaparan, kurang gizi, dan keadilan pangan adalah permasalahan besar di Indonesia. Di tahun ini, FOI sudah genap berjalan selama lima tahun, berjuang membuka akses pangan bagi masyarakat terbawah agar mereka mendapatkan hak dasar atas pangan yang baik.  Bantuan yang datang dari Nestle membantu ribuan anak-anak nasabah FOI serta pekerja informal untuk mencukupi asupan gizi mereka. Sesuai dengan SDG’s no 2 mengakhiri kelaparan dan no 12 yaitu pola produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Itu esensi gerakan “Mereka Butuh Kita” yang selama ini kita suarakan. ​Pergerakan ini, yang dimulai dari pertengahan maret, telah didampingi oleh lebih dari 2499 relawan yang bergerak di 12 titik gerakan “Mereka Butuh Kita” di Indonesia.  Bantuan yang datang dari nestle membantu ribuan anak-anak nasabah FOI serta pekerja informal untuk mencukupi asupan gizi mereka. Sesuai dengan SDG’s no 2 mengakhiri kelaparan dan no 12 yaitu pola produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Kelaparan, kurang gizi dan  keadilan pangan adalah permasalahan besar di negara ini. Di lain sisi, menurut Food Sustainability Index 2017, Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara pembuang makanan. Oleh karena itu, kita perlu bahu membahu dalam menangani permasalahan ini.  Di masa depan, solidaritas sosial akan jadi kunci keberlangsungan hidup manusia. Kita belum 100% merdeka.  Terima kasih kepada nestle atas dukungan yang luar biasa selama 2 tahun terakhir. Bantuan dari Nestle ini sangat bermanfaat sebagai upaya pemenuhan nutrisi terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan seperti anak-anak dari keluarga pekerja sektor non-formal atau harian​ untuk menguatkan sistem imunitas tubuh di tengah pandemi ini. Hal ini sejalan dengan harapan dari Nestle untuk membantu 50 juta anak-anak dan memperbaiki 30 juta keluarga.  Perjuangan belum selesai. Masih banyak anak-anak dan lansia kelaparan sementara kemubaziran pangan terjadi di sekitar kita. Kita harus bergerak untuk mencapai kemerdekaan 100%. Kemerdekaan yang sejati, merdeka dari rasa lapar. Langkah yang dapat kita lakukan dapat dimulai dari diri sendiri, Habiskan atau Berbagilah.   Salam pangan untuk harapan!   https://www.vidio.com/watch/1978293-sapa-indonesia-pagi?channel_id=46714861

Read More »

Lipatgandakan Kebaikan Masyarakat dan Sebarkan Kebaikan Susu Tuk Hadapi Pandemi COVID-19

Gerakan Beli 1 Sumbang 1 yang diinisiasi Frisian Flag Indonesia (FFI) bersama Shopee Indonesia sepanjang bulan Mei 2020 berhasil mengumpulkan donasi senilai Rp 1,6 miliar. Donasi tersebut kemudian akan disalurkan melalui Foodbank of Indonesia dalam bentuk produk susu Frisian Flag siap minum kepada tenaga medis serta masyarakat yang membutuhkan. Corporate Affairs Director PT FFI, Andrew F. Saputro menjelaskan, Gerakan ‘Beli 1 Sumbang 1’ merupakan upaya FFI dalam melipatgandakan kebaikan dengan melibatkan partisipasi masyarakat umum dalam pandemi yang tengah kita hadapi saat ini. “Tanggapan yang diterima pun luar biasa, karena hanya dalam 1 bulan penyelenggaraan, gerakan ini berhasil menggalang jumlah produk susu senilai Rp. 1,6 milyar. Kami tentu mengapresiasi semangat baik masyarakat untuk bukan hanya berupaya terus #JagaGiziKita tapi juga #JagaGiziMereka,” kata Andrew dalam siaran pers. Ia menambahkan, pemenuhan nutrisi harian sangat penting untuk menguatkan sistem imun selama pandemi. Salah satunya melalui produk makanan bergizi seperti susu. “Upaya melawan penyebaran Covid-19 bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak tertentu. Setiap lapisan masyarakat perlu terlibat dan ambil bagian, sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing. Di masa depan, solidaritas sosial akan jadi kunci keberlangsungan hidup manusia. jelas Pendiri Foodbank of Indonesia, Hendro Utomo.

Read More »

Ayo Jadi Bagian dari Dapur Pangan FOI!

Katanya, bangsa yang merdeka adalah mereka yang berdaulat atas pangannya. Namun, apakah benar kita sudah berdaulat pangan? Apakah benar sudah tidak ada lagi perut yang merasa lapar karena tak mampu membeli sesuap nasi? Tentu cita-cita tersebut akan sulit diwujudkan bila kita tidak bahu-membahu dalam menyelesaikan masalah kelaparan. Sekitar 20 juta penduduk di Indonesia masih mengalami kelaparan (International Food Policy Research Institue (IFPRI), 2019). Voxpopuli Research Center juga merilis survey sebanyak 67,4 persen dari 1200 respondennya takut kelaparan dalam situasi pandemi COVID-19. Adanya pandemi ini yang turut melanda Indonesia membuat kita harus saling bergandeng tangan untuk mengurangi masalah kelaparan di masyarakat. Salah satu contohnya adalah Siti Ariani. Seorang ibu yang tak lagi muda, kini genap berusia 76 tahun. Di usianya yang sudah senja, dirinya masih harus menopang kebutuhan rumah tangganya seorang diri dengan berjualan kerupuk keliling. Hasil jualannya yang tak menentu setiap hari, membuatnya juga harus serba berhemat demi bertahan hidup. Mungkin tak hanya Ibu Siti, melainkan ada puluhan atau bahkan ratusan orang tua dan saudara kita yang mengalami situasi sulit untuk bertahan hidup. Sahabat, mari kita lihat di sekitar kita, apakah mereka ada di sekitar kita? Lalu, apa yang dapat kita lakukan untuk menolong mereka? Mari kita bekerjasama untuk memberi bantuan makanan kepada mereka yang kurang beruntung. Kamu punya warung makan, usaha catering , usaha kuliner, ataupun komunitas yang bergerak di bidang pangan dan ingin berbagi menolong masyarakat di sekitar? Yuk, bersinergi dengan Dapur Pangan Umat FOI menjadi dapur pangan penolong perut yang kelaparan! Yuk Gabung di bit.ly/DPUFOI Salam Pangan untuk Harapan! Hendro Utomo Foodbank of Indonesia

Read More »