Tak Berkategori

[Kolaborasi Nestlé Indonesia bersama FOI : Sarapan Sehat untuk 100 Sekolah dan PAUD di Indonesia]

Jakarta – Nestlé Indonesia berkolaborasi dengan Foodbank of Indonesia untuk mendekatkan akses pangan untuk anak-anak yang membutuhkan dan melakukan penandatanganan kerja sama di kantor pusat Nestlé Indonesia, di Jakarta, Jumat (22/12).  Kelaparan, kurang gizi, dan keadilan pangan adalah permasalahan besar di Indonesia. FOI adalah lembaga sosial yang sudah berdiri selama delapan tahun, berjuang membuka akses pangan bagi masyarakat yang membutuhkan agar mereka mendapatkan hak dasar atas pangan yang baik.  Penandatanganan kerja sama ini dilakukan sebagai komitmen Nestlé Indonesia melalui FOI untuk mendekatkan akses pangan anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) swadaya masyarakat. Program kolaborasi antara Nestlé Indonesia dan FOI dimaksudkan untuk mendukung Kampanye “Dapur Mustikarasa”  yang merupakan salah satu kampanye  FOI untuk memerangi kelaparan dengan mendorong gerakan para ibu untuk mengolah dan menyajikan makanan untuk keluarga. Sejak  tahun 2023 kegiatan ini telah berlangsung di berbagai wilayah di Indonesia.  Sedangkan  “Dapur Mustikarasa” bersama Nestlé akan dilakukan mulai tahun 2024 melalui gerakan sarapan sehat yang mendorong para guru dan orang tua untuk menyediakan, mengolah dan memperkenalkan makanan sehat kepada anak-anak. “Selama lebih dari 50 tahun berdiri di Indonesia, Nestlé berkomitmen untuk menciptakan manfaat bersama bagi individu dan keluarga, masyarakat, dan bumi. Melalui Nestlé Cares, kami bekerja sama dengan pihak internal maupun eksternal untuk membawa manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. Salah satu mitra kami adalah FOI. Sejak 2020, kami bangga dapat berkontribusi dalam memberikan akses pangan melalui kerja sama bersama FOI kepada masyarakat Indonesia di berbagai wilayah. Kontribusi ini sejalan dengan nilai yang dimiliki Nestlé, yaitu Creating Shared Value (CSV). Melalui CSV, Nestlé turut berkomitmen untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat melalui produk-produk berkualitas tinggi, inovasi, dan program-program tanggung jawab sosial yang berkelanjutan.” kata Presiden Direktur Nestlé Indonesia, Samer Chedid dalam keterangan pers, Jumat (22/12). Ditambahkan, “Di Nestle, kami percaya bahwa akses terhadap pangan yang sehat dan bergizi adalah hak dasar setiap individu. Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia untuk menjangkau lebih banyak lagi masyarakat, terlebih anak-anak Indonesia, yang membutuhkan asupan pangan berkualitas baik dan bergizi.” Tujuan utama dari program ini adalah untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan tangguh untuk masa depan. Program sarapan sehat ini akan dilaksanakan dua kali seminggu selama enam bulan dan menargetkan 100 sekolah. Adapun jumlah produk yang didonasikan yaitu lebih dari 48.000 produk, berupa: susu DANCOW FortiGro, susu steril BEAR BRAND, minuman cokelat MILO UHT, dan berbagai varian sereal sarapan KOKO KRUNCH. Survei FOI pada 2022 mengungkap bahwa 27 persen anak berangkat ke sekolah dengan perut kosong, bahkan angka tersebut mencapai 40-50 persen di daerah padat perkotaan. Oleh karena itu, FOI memiliki fokus utama untuk membuka akses pangan bagi anak-anak sekolah. “Kami ingin menyampaikan apresiasi kepada Nestlé Indonesia yang sejak 2020 telah menjadi mitra strategis kami dalam mewujudkan berkomitmen untuk mengatasi ketimpangan pangan di masyarakat. Dengan komitmen ini, FOI dan Nestlé turut mendukung Indonesia dalam mencapai kedaulatan pangan sebagaimana ditargetkan oleh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 2, yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai keamanan pangan, meningkatkan gizi dan mempromosikan pertanian berkelanjutan. Kami selalu berfungsi sebagai jembatan antara mereka yang memiliki kelebihan makanan dan mereka yang membutuhkannya. Kami berharap, FOI dan Nestlé terus menjadi mitra strategis untuk selalu dapat memberikan gizi yang terbaik bagi anak-anak hingga masa mendatang,” tutur Co-Founder FOI, Wida Septarina Wijayanti. Terima kasih kepada nestle atas dukungan yang luar biasa selama 3 tahun terakhir. Bantuan dari Nestle ini sangat bermanfaat sebagai upaya pemenuhan nutrisi terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan seperti anak-anak dari PAUD swadaya masyarakat untuk membuat anak-anak menjadi Mentari Bangsa Indonesia dan mewujudkan Indonesia Merdeka 100 % dari rasa lapar. MendorongKemakmuran, Memerangi Kelaparan!

Read More »

People and Inspirations Kategori Kepedulian Sosial

Founder Foodbank of Indonesia mendapatkan penghargaan People and Inspirations Kategori Kepedulian Sosial oleh Berita Satu TV pada tanggal 12 Desember 2020. Penghargaan ini merupakan dukungan bagi kami untuk terus bergerak memberikan bantuan makanan kepada yang membutuhkan, saling berbagi, dan membangun kepedulian sosial antar sesama khususnya di bidang pangan.  Seluruh penghargaan ini tidak mungkin terjadi tanpa kontribusi para relawan dan seluruh pihak yang telah bersama-sama membuka akses pangan bagi mereka yg membutuhkan serta mengurangi kemubaziran pangan di Indonesia, serta semua yang telah mendukung FOI melakukan kerja kemanusian, membuka akses pangan kepada mereka yang kelaparan dan kekurangan. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih untuk semua pihak mulai dari relawan, para donatur, khususnya JNE, Superindo dan breadlife yang selalu mendukung FOI sepanjang tahun ini, serta akademisi yang telah membantu FOI. Semoga dengan adanya penghargaan ini menjadi pemacu semangat bagi para pejuang pangan dalam mewujudkan negeri kita tercinta Indonesia merdeka 100% dari rasa lapar.

Read More »

Tokoh Metro 2017

Koran Tempo memilih dan menobatkan Tokoh Metro yaitu Founder Foodbank of Indonesia, Hendro Utomo dan Wida Septarina Wijayanti. Ajang ini digagas untuk mengapresiasi orang-orang yang berjasa memantik perbaikan di berbagai bidang kehidupan masyarakat Jakarta dan kota-kota sekitarnya untuk membantu pemerintah mengatasi persoalan dan membuat wajah kota menjadi lebih ramah.  Gerakan yang telah Foodbank of Indonesia (FOI) lakukan, yakni membagikan makanan kepada mereka yang kurang beruntung di Jakarta dan kota-kota sekitar. Gerakan yang sudah dilakukan selama dua tahun terakhir ini, telah mendistribusikan ribuan kotak makanan untuk mereka yang membutuhkan. 

Read More »

Resume Webinar Ketahanan Pangan : Memerangi Kelaparan Balita di Indonesia

Di tengah pandemi seperti ini mencapai ketahanan pangan dapat dilakukan melalui perbaikan sistem pangan ke arah lokal. Mengingat Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi untuk dapat mencukupi kebutuhan pangan penduduk jika dapat dimanfaatkan secara optimal. Pemuliaan tanaman menjadi langkah penting dalam mendukung diversifikasi pangan. Melalui varietas yang unggul yang dapat diterima pasar maka petani dapat bersaing dengan industri.. Hal ini mendukung teracapainya kemandirian pangan, agar tidak bergantung pada impor. Oleh karena itu, perlunya dukungan dan pendampingan kepada para petani untuk mengelola dan mengembangkan pemuliaan tanaman. Dukungan itu berupa SDM, fasilitas, dana, jejaring dan regulasi, serta sinergi dari berbagai pihak, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, ilmu teknologi. Bersinergi bersama dengan semua pihak dalam menemukan solusi kreatif bagi ketersediaan pangan. Salah satunya adalah dengan melakukan diversifikasi pangan, hal ini dapat dilakukan oleh setiap keluarga. Penting bagi keluarga untuk menyediakan pangan beragam dan gizi seimbang sebagai investasi SDM yang berkualitas dan berdaya saing terutama kepada para balita. Untuk mewujudkan diversifikasi pangan lokal perlu meningkatkan ketersediaannya, meningkatkan akses pangan lokal untuk keluarga, dan mendorong pemanfaatannya. 30% penduduk Indonesia merupakan anak-anak, hal ini merupakan potensi. Setiap anak wajib mendapatkan perlindungan dari semua pihak. Selain di rumah, perlindungan anak wajib dilakukan dimana saja (sekolah, panti asuhan, dll). Pilar pembangunan anak: pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media. Namun, kondisi mereka sangat ironis, 1 dari 3 anak mengalami stunting padahal berada di negeri yang subur. Angka stunting tertinggi malah ditemukan di daerah-daerah penghasil pangan. penyebab kurang gizi pada anak di lapangan selain tidak punya akses dan pembiasaan makanan mereka sejak balita. Mengubah kebiasaan makan balita: harus dilakukan secara kontekstual dan holistic karena banyak aspek yang bergerak disana, pengetahuan merupakan aspek penting bagi perubahan perilaku, dan pendekatan pemberdayaan keluarga perlu diperkuat. Program pembangunan perbaikan gizi seyogyanya benar-benar mengedepankan partisipasi aktif dan subjek-subjek yang terlibat.  

Read More »

Langkah Kecil Penuhi Nutrisi Masyarakat

Kelaparan, kurang gizi, dan keadilan pangan adalah permasalahan besar di Indonesia. Di tahun ini, FOI sudah genap berjalan selama lima tahun, berjuang membuka akses pangan bagi masyarakat terbawah agar mereka mendapatkan hak dasar atas pangan yang baik.  Bantuan yang datang dari Nestle membantu ribuan anak-anak nasabah FOI serta pekerja informal untuk mencukupi asupan gizi mereka. Sesuai dengan SDG’s no 2 mengakhiri kelaparan dan no 12 yaitu pola produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Itu esensi gerakan “Mereka Butuh Kita” yang selama ini kita suarakan. ​Pergerakan ini, yang dimulai dari pertengahan maret, telah didampingi oleh lebih dari 2499 relawan yang bergerak di 12 titik gerakan “Mereka Butuh Kita” di Indonesia.  Bantuan yang datang dari nestle membantu ribuan anak-anak nasabah FOI serta pekerja informal untuk mencukupi asupan gizi mereka. Sesuai dengan SDG’s no 2 mengakhiri kelaparan dan no 12 yaitu pola produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Kelaparan, kurang gizi dan  keadilan pangan adalah permasalahan besar di negara ini. Di lain sisi, menurut Food Sustainability Index 2017, Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara pembuang makanan. Oleh karena itu, kita perlu bahu membahu dalam menangani permasalahan ini.  Di masa depan, solidaritas sosial akan jadi kunci keberlangsungan hidup manusia. Kita belum 100% merdeka.  Terima kasih kepada nestle atas dukungan yang luar biasa selama 2 tahun terakhir. Bantuan dari Nestle ini sangat bermanfaat sebagai upaya pemenuhan nutrisi terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan seperti anak-anak dari keluarga pekerja sektor non-formal atau harian​ untuk menguatkan sistem imunitas tubuh di tengah pandemi ini. Hal ini sejalan dengan harapan dari Nestle untuk membantu 50 juta anak-anak dan memperbaiki 30 juta keluarga.  Perjuangan belum selesai. Masih banyak anak-anak dan lansia kelaparan sementara kemubaziran pangan terjadi di sekitar kita. Kita harus bergerak untuk mencapai kemerdekaan 100%. Kemerdekaan yang sejati, merdeka dari rasa lapar. Langkah yang dapat kita lakukan dapat dimulai dari diri sendiri, Habiskan atau Berbagilah.   Salam pangan untuk harapan!   https://www.vidio.com/watch/1978293-sapa-indonesia-pagi?channel_id=46714861

Read More »

SAUDARA KITA MEMBUTUHKAN KITA

SAUDARA KITA MEMBUTUHKAN KITA (Eri Nurfitri) Dampak dari wabah virus Corona (Covid-19) tidak hanya merugikan sisi kesehatan. Virus yang bermula dari Kota Wuhan, Tiongkok, ini bahkan turut mempengaruhi perekonomian negara-negara di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Contohnya yaitu dari mulai pekerjaan harus di lakukan secara Work From Home(WFH). Bahkan hal terpahitnya yaitu banyak orang yang kehilangan pekerjaannya yang membuat perekonimian keluarga anjlok. Seiring seruan isolasi mandiri dengan tidak keluar rumah kecuali dalam kondisi mendesak. Demi memutus rantai penyebaran corona COVID-19, Maka ruang gerak publik pun terbatas. Berkaca pada situasi pandemi seperti sekarang, Di sisi lain, ada bagusnya juga. Seperti, lalu-lintas tak sepadat pada masa sebelum pandemi, atau kebersamaan dalam keluarga jadi lebih erat karena penghuni rumah tetap berada dirumah saja. Namun,berbeda pada masyarakat kelas bawah yang harus berjuang mencari nafkah harian. Yaitu mereka ini harus tetap beraktivitas seperti biasa agar kehidupan tetap berjalan. Disaat perekonomian seperti ini, banyak sekali orang yang membutuhkan bantuan. Hal ini membuat saya berfikir, saya yang bisa menjalankan protokol untuk dirumah aja, apakah hanya tetap diam begini saja ? Disaat banyak saudara kita yang membutuhkan bantuan. Saat mendengar  FOI mencari relawan untuk membantu masyarakat jujur saya senang dan sangat ingin, tapi kekhawatirapun tak kalah membuat saya ragu, karna situasi pandemi yang mengharuskan kita berjaga jarak. Serta bagaimana nantinya tanggapan dari saudara dan orang-orang yang berada disekeliling saya jika saya keluar rumah. Namun, dengan berbagai pertimbangan akhirnya saya menjalaninya, karena saya yakin niat baik itu akan berakhir baik, tentunya dengan tetap menjalankan protokol yang berlaku. Seperti menggunakan masker, tidak bersentuhan dan peratauran peraturan lainnya. Jujur, ini adalah pertama kalinya saya menjadi seorang relawan. Dan awal nya juga saya merasa ragu, karena belum pernah melakukan hal ini sebelumnya, belum paham apa yang akan di lakukan . Namun, ternyata luar biasa, setelah saya menjalaninya banyak sekali hal baru yang saya dapatakan. Bukan hanya tentang saya yang mendapatkan berbagai pengalaman dan ilmu baru, dan punya banyak teman baru untuk saling berbagi. Tetapi jauh dari yang saya bayangkan, di saat saya menjadi relawan, ada hal yang sangat luar biasa saya rasakan, yaitu melihat senyuman yang sangat tulus dari saudara-saudara kami yang membutuhkan bantuan tersebut, ingin rasanya menangis di kala melihat goresan senyum di wajah mereka. Menjadi relawan, membuat saya berpikir, jika kita tidak bisa membantu orang orang di sekeliling kita dengan materi(uang), maka setidaknya kita bisa membantu dengan menyumbangkan waktu dan tenaga kita. Bagi saya, menyumbangkan waktu dan tenaga dengan menjadi relawan adalah suatu hal yang sangat bermanfaat untuk diri kita sendiri. Kerelawanan membuat kita untuk berhubungan dengan orang lain. Ini penting karena manusia adalah mahluk sosial. Terimakasih kepada FOI yang telah memberikan kesempatan yang sangat luar biasa ini, saya akhirnya merasakan betapa berharga nya pengalaman yang didapatkan dengan menjadi seorang relawan. Terimakasih pula berkat donasi yang disalurkannya, banyak senyuman dan kebahagiaan yang terbentuk dari saudara saudara kami yang membutuhkan. penulis adalah Relawan FOI Kota Bandung dari Gerakan Pramuka Universitas Islam Negeri SGD Bandung, Mahasiswi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Administrasi Publik

Read More »

Cerita dari Lapang

Ibu Manih Usia 62 tahun Kerja serabutan dari kuli nyuci sampai gosok, setelah ditinggal suami 5 tahun yang lalu,membuat beliau bekerja keras untuk meghidupi anak-anaknya,karena ada yang masih usia sekolah Mendapatkan bantuan dari FoI dan PT. ABC, beliau sangat senang, bebannya sedikit berkurang Terimakasih PT ABC dan FOI ( Ibu Manih, desa Sukadanau , Kec. Cikarang Barat )

Read More »

MELIHAT HARUNYA SI PERIANG

MELIHAT HARUNYA SI PERIANG Ibnu Hiban Almutaqin —— Abah Tatang namanya, lelaki berusia 82 tahun itu tinggal di perbukitan tepatnya di Pasir Pogor, Cimenyan, Kabupaten Bandung. Pekerjaan sehari-harinya adalah buruh tani diladang orang. Namun semenjak pandemi, pekerjaannya sepi karena banyak ladang diurusi oleh pemiliknya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Abah Tatang mengandalkan sayuran yang ia tanam di sepetak tanah belakang rumah. Abah Tatang hidup berdua bersama istrinya dirumah kecil yang sangat sederhana. Namun sang istrinya hanya bisa terlentang di tempat tidur karena sakit yang sudah dideritanya sejak 4 tahun lalu. Abah tatang dikenal humoris. Ia mudah dekat dengan orang-orang baru. Orangnya yang periang membuat asyik saat diajak mengobrol. Kebiasan Abah Tatang adalah bernyanyi pupuh dengan lirik yang lucu ketika bertemu dengan orang lain. Ya jelas saja sangat menghibur setiap orang yang menemuinya. Kala ditemui Relawan FOI di rumahnya. Abah tatang sedang mengurusi tamanan sayuran di belakang rumahnya. Kedatangan kami disambut dengan baik. Kami diajak masuk kedalam rumahnya dan di ajak bertemu dengan istrinya yang saat itu sedang tidur. Abah Tatang bercerita mengenai kehidupan di zaman dulu dan membandingkan dengan kehidupan zaman sekarang. Banyak sekali perubahan menurutnya. Wajah riangnya seketika menghilang saat Relawan FOI menyerahkan titipan sembako. Haru tampak diwajah riangnya. “Duh… pasti si nenek bakal bungaheun” ungkapnya. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia artinya “Duh… pasti si nenek akan senang” sambil menunduk untuk menutupi matanya yang berkaca-kaca.

Read More »

Pendataan Senyap

Pendataan Senyap (Imas Kurniasih) Dua Kata Unik dan inspiratif terdengar saat komunikasi melalui Telepon WA yaitu kata “Pendataan Senyap” Apa yang harus dilakukan di langkah pertama? satu pertanyaan yang diajukan kepada Kak Novi selaku personil dari Satgas Pramuka Peduli Kota Bekasi, yang merekomendasikan nama imas kepada FOI Pusat (M. Hendro Utomo). Terinspirasi dari dua kata unik “pendataan senyap”, terasa dengan kesibukan berstrategi, satu diantaranya yaitu memakai ilmu Pramuka, strateginya dengan patokan “sepuluh rumah” dari rumah kita atau relawan yang melakukan pendataan, sepuluh rumah ke depan, sepuluh rumah ke belakang, sepuluh rumah ke samping kanan, sepuluh rumah ke samping kiri. Kemudian cari orang atau rumah yang menurut kita sangat membutuhkan diantara mereka yang kita jadikan survey “sepuluh rumah” dari rumah kita atau rumah pendata, bisa dengan cara silaturahmi langsung dan sedikit mewawancara tentunya dengan ngobrol santai, atau juga bisa dengan mencari informasi dari tetangga sebelah atau Ketua Rukun Tetangga (RT) yang sekaligus menanyakan apakah Bapak/Ibu Lansia tersebut sudah mendapat bantuan atau belum dari pemerintah?, dengan cara ditandai untuk sementara tanpa diminta Fotocopy Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga, setelah manjauh dari rumah tersebut atau setelah sampai rumah kita sendiri, kita pilih mana saja dan siapa saja yang masuk kategori layak tidaknya menerima Bantuan, baru kita tulis mereka yang membutuhkan kita dengan kategori Lansia Anak disabilitas dan keluarga pra sejahtera. Dengan “pendataan senyap”, yang tanpa disadari mereka tercatat, terlihat ekspresi suka cita terpancar dari wajah mereka saat kita ijab Kabul/ akad serah terima sembako Foodbank Of Indonesia dari  ABC Kraft Heinz, ini merupakan kejutan untuk mereka yang terpilih dan mendapatkan paket sembako, deretan doa pun di panjatkan di hadapan kita saat menerima sembako Foodbank Of Indonesia dari ABC Kraft Heinz.  

Read More »

GERAKAN “MEREKA BUTUH KITA”, KERJASAMA FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UGM DAN FOODBANK OF INDONESIA (FOI) MENDISTRIBUSIKAN BANTUAN 10.000 PAKET SEMBAKO KEPADA KELOMPOK MASYARAKAT RENTAN YANG TERDAMPAK COVID 19 DI WILAYAH DIY

Masyarakat di seluruh dunia sedang mengalami krisis dan kesulitan di tengah pandemi COVID-19. Demikian pula di Indonesia, masyarakat khususnya lapisan menengah ke bawah harus berjuang bertahan hidup. Ada beberapa kalangan yang dikategorikan sebagai kalangan rentan, yaitu orang lanjut usia, anak-anak, tenaga medis, dan relawan-relawan yang bergerak di masyarakat. Melihat fakta tersebut, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM) bekerjasama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) berkomitmen untuk membantu kalangan rentan dalam mengakses pangan, sebagai salah satu solusi pencegahan penyebaran COVID-19 den gan membantu mendistribusikan makanan bergizi kepada kalangan rentan. Pada saat pandemi COVID-19 ini, FOI memelopori “Gerakan Mereka Butuh Kita (GMBK)” yang diharapkan dapat berkontribusi dalam pencegahan penularan COVID-19 di Indonesia yang secara nasional ada 22 target lokasi. Salah satu aksi dalam mendukung “Gerakan Mereka Butuh Kita”, FTP UGM dan FOI bekerjasama menyalurkan 10.000 paket sembako yang merupakan bantuan dari Kraft Heinz ABC Indonesia untuk lansia sebagai kelompok yang rentan teradap COVID-19 di Yogyakarta. Pendiri FOI, Hendro Utomo menuturkan, pihaknya sangat berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah bekerja sama dalam kampanye GMBK di tengah pandemi ini untuk melindungi kelompok rentan .“FOI sebagai lembaga sosial kemanusiaan telah dan terus membantu mereka yang berjuang ditengah masyarakat untuk melawan pandemi ini. Dalam GMBK ini sekarang kita berkampanye menguatkan para lansia ditengah masyarakat sebagai kelompok yg paling rentan. Mereka seperti ibu bapak kita yg mesti juga dilindungi”, jelas Hendro. Pelaksanaan Program GMBK dilakukan dalam 5 fase yaitu dropping, pengemasan, perencanaan distribusi, distribusi dan laporan dan evaluasi. Untuk lokasi DIY ada dua tahap yaitu tahap pertama dimulai dropping tanggal 3 Mei 2020 dan dropping kedua direncanakan tanggal 14 Mei 2020. Pendistribuasian tahap pertahap dilakukan pada hari ini Minggu 10 Mei 2020 bertempat di Auditorium Soenjoto Kamariyani Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada. Dalam pelaksanaan penyaluran bantuan sembako ini, FTP UGM melibatkan mahasiswa, tenaga kependidikan, dan alumni. Adapun FOI Jogja menggandeng relawan mandiri dan pramuka peduli untuk bergerak bersama menyusun target penerima bantuan sembako, melakukan pengemasan, dan pendistribusian paket sembako. FTP UGM juga memberi dukungan dalam fasilitasi lokasi sekreatriat dan penyediaan Gudang penyimpanan. Prof. Eni Harmayani, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM dalam pengantarnya menyatakan dalam upaya turut membantu mengatasi kondisi pandemik Covid-19 ditanah air yang saat ini terus berkembang, FTP UGM ikut membantu FOI dalam distribusi bantuan pangan agar lebih luas lagi jangkauan areanya di wilayah DIY. “Tentu saja perlu ada pendampingan dan kerja sama banyak pihak, karena untuk menanggulangi COVID-19 tidak cukup peran dari satu pihak saja. Pembagian bantuan paket donasi sembako ini perlu menggunakan pengawalan dan pengawasan yang ketat agar seluruh masyarakat dapat menikmati bantuan yang diberikan melalui lembaga mandiri ataupun pemerintah.”, jelas Eni. Selanjutnya Ibu Retno Indarti. Sebagai koordinator FOI Jogja menyampaikan bahwa FOI Jogja berharap dari adanya kolaborasi nyata dari berbagai pihak mereka telah memberikan dampak yang positive kepada masyarakat sekitar terutama kaum rentan. “Kami berharap gerakan kita bersama ini dapat memberikan kontribusi dan dampak nyata bagi masyarakat Yogyakarta, terutama lansia. Semoga seluruh kegiatan hingga pendistribusian bantuan berjalan dengan lancar dan tertib. Sekali lagi terima kasih atas kolaborasi yang baik antara FOI dan FTP UGM.”, jelas retno.

Read More »