Berita

Peringati Hari Kesadaran Internasional Pemborosan Pangan, NFA-FOI Serukan Kolaborasi Lintas Sektoral Penanganan Food Waste

Jakarta, 29 September 2022, Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) berkolaborasi dengan FOI (Foodbank of Indonesia) hari ini memperingati International Day of Awareness of Food Loss and Food Waste bersama para pemangku kepentingan lintas sektoral yaitu pemerintahan, akademisi, lembaga masyarakat dan dunia usaha dengan mengambil tema Gerakan Kewaspadaan Pangan dan Gizi melalui Penyadaran akan Potensi Pemborosan Pangan secara hybrid, diikuti oleh peserta lintas sektor. Dalam kegiatan ini, Ketua Badan Pangan Nasional memberikan penghargaan kepada penggiat upaya memerangi food loss dan food waste dan menghimpun resolusi bersama atasi FLW. Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menyerukan kolaborasi lintas sektoral untuk penanganan food waste di Indonesia. Pasalnya, keberhasilan penanganan food waste menjadi salah satu faktor kunci dalam mengantisipasi potensi krisis pangan dan pengentasan daerah rentan dan rawan pangan di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, saat membuka Gerakan Kewaspadaan Pangan dan Gizi dalam rangka The International Day of Awareness of Food Loss and Waste atau Hari Kesadaran Internasional tentang food loss and food waste, Kamis, (29/09/2022), di Jakarta. Ia mengatakan, NFA mendukung pengurangan food waste sesuai target RPJMN 2020-2024 melalui Peningkatan Tata Kelola Sistem Pangan Nasional. Namun demikian, keberhasilan penanganan food waste memerlukan komitmen bersama dan kolaborasi lintas sektor. “Dalam upaya mengurangi food waste, Badan Pangan Nasional tidak bisa sendiri, diperlukan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholders pangan dari hulu ke hilir bersama sektor pentahelix Government, Academics, Business, Community, dan Media,” ujarnya dalam acara yang digelar bekerjasama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) tersebut. Pengurangan food waste menjadi perhatian serius Indonesia dan negara-negara di dunia sesuai komitmen dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-12 poin ke-3. Menurut Arief, sesuai SDGs negara-negara di dunia diharapkan dapat mengurangi 50% food waste per kapita di tingkat retail dan konsumen pada tahun 2030. Upaya pengurangan food waste telah sejalan dengan arahan Presiden RI, sebagai bentuk antisipasi menghadapi krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan yang melanda dunia internasional saat ini. Dalam momen tersebut, NFA juga memberikan penghargaan dan apresiasi kepada 11 perusahaan dan organisasi yang aktif mengurangi dan mengkampanyekan gerakan bebas food loss and waste Indonesia. Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, para pengusaha ritel Indonesia siap mendukung upaya NFA dalam mengkonsolidasikan gerakan penanganan food waste. “Gerakan tersebut telah berjalan secara mandiri namun perlu diakselerasi bekerja sama dengan NFA melalui pengembangan sistem dan platform, seperti alat dan tempat penampungan pangan potensi food waste serta sumber daya manusia,” ujarnya. Namun nyatanya, masalah pemborosan pangan juga merupakan masalah budaya. Perilaku masyarakat dalam mengonsumsi makanan terbentuk dari sistem nilai yang menjadi kebiasaan. Sehingga, menurut Prof. Semiarto Aji Purwanto, Dekan FISIP Universitas Indonesia yang menjadi penanggap diskusi, perlu dimasukkan unsur nilai dalam produksi hingga konsumsi pangan. “Rumah tangga menyumbang sampah makanan yang cukup besar, misalnya yang terjadi dalam keseharian, kita menyimpan makanan di kulkas sebagian terbuang.” Foodbank of Indonesia (FOI) menyampaikan bahwa bank pangan memiliki peran penting untuk mengatasi kerawanan pangan dan gizi. “Bank pangan yang dipelopori perempuan bisa menjadi solusi mengatasi kerawanan pangan dan gizi. FOI mendorong terbentuknya jaringan bank pangan hingga tingkat kecamatan yang menyimpan pangan lebihan industri dan keluarga serta dari sumber-sumber sekitar komunitas masyarakat. Sampah makanan bernilai 330 triliun yang kita hasilkan selama ini, dapat digunakan untuk mengatasi kerawanan pangan dan gizi melalui bank pangan di seluruh pelosok Indonesia,” terang M. Hendro Utomo, Founder FOI. 11 Penggiat FLW yang menerima penghargaan: PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Super Indo Esri Indonesia Hotel Hilton Garden Inn Taman Palem Foodbank of Indonesia Nutrifood Harian Kompas Foodcycle Indonesia Unilever Danone Indonesia IPB University Tentang Foodbank of Indonesia Foodbank of Indonesia merupakan organisasi sosial yang hadir untuk membantu mengatasi kesenjangan pangan di masyarakat. Dalam praktiknya, FOI menjadi jembatan antara masyarakat yang berlebihan makanan dengan masyarakat yang membutuhkan. Karenanya, FOI mendorong pencegahan kemubaziran pangan (food waste) sekaligus mendorong pemanfaatan pangan berlebih yang berpotensi menjadi food waste untuk mencegah kerawanan pangan serta peningkatan gizi masyarakat. FOI juga mendukung negara dalam mencapai kedaulatan pangan seperti yang ditargetkan oleh SDGs (Sustainable Development Goals) nomor 2 yaitu untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan. Selain itu, FOI juga mendukung tercapainya SDGs nomor 12 yaitu pola produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :Wida SeptarinaKetua Yayasan Lumbung Pangan Indonesia0811-143-654wida@foodbankindonesia.orgwebsite FOI : www.foodbankindonesia.org

Read More »

FOI Berpartisipasi Pada Pelatihan Pertanian Regeneratif dalam Rangka Kegiatan Sustainable, Healthy, and Inclusive System Transformation (SHIFT) – United Nations Environment Programme (UNEP)

SHIFT merupakan sebuah program inisiasi global dari PBB melalui UNEP dan pemerintah norwegia dalam menyediakan asistensi untuk meningkatkan kebijakan sistem pangan terpadu dan berkelanjutan. SHIFT ini diinisiasi untuk menjawab persoalan-persoalan terkait dengan sistem pangan yang berkelanjutan seperti perubahan iklim, food loss dan food waste serta produksi pertanian yang tidak ramah lingkungan. Melalui SHIFT harapannya terlaksana kegiatan-kegiatan penyediaan akses pangan yang baik dan sehat melalui sistem pertanian yang berkelanjutan. Untuk project SHIFT, Kota Semarang menjadi pilot project untuk sistem pertanian dan penyediaan pangan yang regeneratif sehingga dapat menyediakan akses pangan yang baik bagi masyarakat. Kota Semarang dipilih karena Pemerintah kota Semarang melakukan inisiasi untuk mendorong masyarakatnya mendukung melaksanakan pertanian skala urban dan peri urban. Dalam mendukung program SHIFT, UNEP bersama dengan BAPPENAS dan WAIBI menyelenggarakan kegiatan pelatihan pertanian regeneratif yang tujuannya untuk mendorong memproduksi pangan yang berkelanjutan. Pelatihan dilaksanakan di Sekolah Alam Ar-Ridha pada 27-29 Mei 2022. Pelatihan dihadiri oleh Direktur Pangan dan Pertanian BAPPENAS Anang Noegroho, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan perwakilan dari kelompok tani di wilayah Kota Semarang. Pada pelatihan dijelaskan mengenai prinsip pertanian regeneratif, modul pertanian regeneratif dan pelaksanaan pertanian regeneratif di kelompok-kelompok tani di kota Semarang, pelaksanaan ekonomi sirkular dalam pertanian dan juga model bisnis sirkular ekonomi pertanian dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang pertanian. Pelatihan lebih banyak membahas terkait dengan penerapan model pertanian regeneratif di perkotaan mulai dari proses produksi dengan melibatkan kelestarian habitat, memanfaatkan potensi limbah untuk produksi pertanian yang berkelanjutan, serta memanfaatkan produk hasil pangan sebagai peluang bisnis. Pelatihan juga diisi dengan sharing dari masing-masing pelaku usaha pertanian kaitannya dengan pelaksanaan sistem pertanian regeneratif skala kota. Melalui sesi ini, pelaku pertanian bisa saling belajar dan merencanakan pelaksanaan pertaniannya dalam hubungannya dengan pertanian regeneratif yang menghasilkan pangan yang berkelanjutan dan tanggap terhadap iklim. Dalam pelaksanaan pertanian setiap pelaku usaha didorong untuk menerapkan prinsip sirkular ekonomi dalam dunia pertanian sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat. Peserta pelatihan juga dapat melihat aplikasi dari model sederhana pertanian regeneratif yang dilaksanakan di sekolah Alam Ar-Ridha. Pelaksanaan sistem pertanian menerapkan prinsip pertanian regeneratif diantaranya pengolahan air limbah rumah tangga (got) menjadi air yang digunakan untuk kebutuhan MCK dan kebutuhan air untuk penyiraman tanaman. pengelolaan sistem pertanian dengan menggunakan mulsa dari limbah pertanian serta budidaya ikan dengan pakan alami. Bagi FOI, pelatihan ini harapannya dapat diaplikasikan dalam model Kebun Pangan Komunitas (KEPAK) yang sedang dikembangkan oleh FOI mulai dari proses pengelolaan pertanian, pengolahan limbah untuk produksi pertanian sampai dengan tahap pengelolaan hasil pertanian menjadi peluang bisnis.Selain itu pelaksanaan KEPAK juga akan meminimalkan penggunaan input kimia dan memaksimalkan keanekaragaman hayati. Melalui sistem pertanian tersebut harapannya FOI bisa menghasilkan pangan yang baik dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Read More »

Kongres I Jaringan Bank Pangan Indonesia Foodbank of Indonesia Dorong Gerakan Perempuan Untuk Kebangkitan Bangsa

Jakarta, 25 Mei 2022,- Bertempat di Museum Kebangkitan Nasional, hari ini, Jaringan Bank Pangan Indonesia yang terdiri dari Bank Pangan di 43 Kota/Kabupaten dan 230 kecamatan, mengadakan Kongres yang pertama secara hybrid. Kongres yang dihadiri oleh Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, Direktur Pangan & Pertanian Bappenas, Anang Noegroho, Guru Besar Pangan dan Gizi IPB, Prof. Dr. Ahmad Sulaeman, Dosen Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Dr. Risatianti Kolopaking, M.Si, pendiri Foodbank of Indonesia, M. Hendro Utomo, serta perwakilan dunia usaha menghasilkan kesepakatan bahwa pergerakan perempuan yang terorganisir di bidang pangan, penting untuk kebangkitan bangsa Indonesia. Saat ini kondisi pangan global dalam keadaan yang perlu mendapatkan perhatian serius. Inflasi dan pembatasan aliran pangan serta perubahan iklim, membuat jutaan manusia di seluruh muka bumi dalam posisi rentan pangan. Inflasi, kenaikan harga pangan serta pembatasan aliran pangan pokok seperti gandum, yang sudah mulai diterapkan beberapa negara seperti India dan Slovakia menyebabkan krisis pangan di beberapa wilayah dunia dalam waktu dekat. “Kita akan menghadapi krisis pangan, karena dampak dari perubahan iklim dan persoalan global yang akan menutup aliran pangan“ ujar Dr. Hanafi Guciano, Pengamat sosial lingkungan dan ekonomi sirkuler. Hari Kebangkitan Nasional diperingati pada 20 Mei setiap tahunnya. Menurut sejarahnya, Kebangkitan Nasional lahir seiring berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. Lahirnya Budi Oetomo adalah tonggak perjuangan melalui cara organisasi sehingga lahirnya bangsa bernama Indonesia. Foodbank of Indonesia Network hadir dengan membawa semangat perjuangan membuka akses pangan melalui cara terorganisir. Menurut M. Hendro Utomo, Pendiri Foodbank of Indonesia Network menyebutkan bahwa “FOI Network mendorong terbentuknya organisasi-organisasi bank pangan di daerah sebagai lumbung-lumbung pangan modern yang dipelopori oleh kaum perempuan untuk mengantisipasi krisis pangan dan membangkitkan bangsa di masa depan. Saat ini FOI Network mendorong pergerakan 8.412 sukarelawan yang bekerja di akar rumput di 43 kota/kabupaten dan 230 kecamatan di Indonesia, yang 85% nya adalah perempuan. Menurut Dr. Risatianti Kolopaking, kepemimpinan perempuan dan kaum ibu terutama di bidang pangan sangatlah penting. Perempuanlah yang mengambil keputusan atas pangan, mulai dari mengumpulkan, mengolah, hingga mendampingi makan anak dan keluarga akan menciptakan generasi masa depan untuk Kebangkitan Bangsa Indonesia. “Gerakan 1000 Ibu, yang diinisiasi FOI sejak tahun 2020, yakni kegiatan dari Ibu, untuk Ibu, dan bersama Ibu, merupakan gerakan kebangkitan perempuan melalui pangan yang perlu didorong dan diapresiasi” Ujar Dr. Risa. Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, mengatakan perlunya regulasi untuk melindungi pergerakan organisasi bank pangan yang bertujuan untuk mengurangi angka kelaparan dan menekan kemubaziran. “Gerakan bank pangan ini penting, untuk mendorong keadilan pangan di masyarakat, oleh karenanya negara harus mendukung dengan menyiapkan perangkat hukum untuk melindungi operasi organisasi bank pangan.” Ujar Hidayat Nur Wahid. Sejalan dengan pandangan Prof. Ahmad Sulaeman yang menekankan tentang pentingnya “kedaulatan mulut” yang berarti mendorong konsumsi pangan lokal sebagai bagian dari menuju kebangkitan kedaulatan pangan Indonesia, Anang Noegroho juga menyampaikan pentingnya mewujudkan pangan yang bergizi, inklusif dan berkelanjutan. Hari Ulang Tahun FOI yang ke-7 merupakan momentum untuk memperkuat jaringan organisasi bank pangan di Indonesia sekaligus mendorong kemakmuran, memerangi kelaparan menuju Kebangkitan Indonesia yang Merdeka 100%. Terimakasih kepada JNE, Superindo, ESRI Indonesia, Danone Indonesia, Nutrifood, Frisian Flag Indonesia, McDonalds, Hokben, dan Mad bagel yang telah mendukung kelangsungan acara ini, serta para hadirin dan rekan media yang telah hadir dalam kegiatan kita hari ini Link Coverage Pemberitaan Antaranews Kompas.id Wanitaindonesia

Read More »

Memeringati Hari Bumi, FOI Ajak Kolaborasi Menekan Kemubaziran Pangan

Jakarta, 25 April 2022,- Foodbank of Indonesia (FOI) atau Bank Pangan Indonesia bersama para mitra hari ini mengadakan kegiatan Peringatan Hari Bumi Sedunia 2022 yang dihadiri antara lain oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Suharini Eliawati, Direktur Utama Perumda PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, perwakilan dunia usaha, JNE & Superindo, para pedagang Pasar Tebet Timur, relawan FOI dan media.  Kegiatan yang digelar di Pasar Tebet Timur ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan mengajak lebih banyak pihak bergerak bersama mengurangi kemubaziran pangan, menyelamatkan bumi dan mengakhiri kelaparan. Secara simbolis, pedagang sayur dan dunia usaha menyerahkan bahan pangan berlebih kepada FOI yang diterima pendiri FOI, M Hendro Utomo. Serah terima ini menandai komitmen semua pihak dalam pencegahan kemubaziran pangan yang dimanfaatkan untuk mengurangi kelaparan pada masyarakat yang membutuhkan. Sejak tahun 2018 hingga 2021, sebesar 2.457 ton makanan telah dikelola dan disalurkan FOI untuk membantu masyarakat. Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), diketahui bahwa pada tahun 2021, sebesar 8,03 juta ton makanan terbuang ke tempat sampah yang berdampak pada percepatan panas bumi dan hilangnya kesempatan bagi 61-125 juta orang untuk mendapatkan akses pada pangan. Di Jakarta sendiri, timbulan kemubaziran pangan di Tahun 2020 mencapai 1,4 juta ton (SIPSN, 2021). Menurut pendiri  FOI, M Hendro Utomo, kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan kemubaziran pangan. “Hari ini bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, JNE, Superindo, Pasar Tradisional, kita bergerak bersama untuk menekan kemubaziran makanan dan memanfaatkannya untuk memerangi kelaparan sekaligus melestarikan bumi, jelas Hendro. Makanan yang terbuang dan kemudian tertimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan melepaskan gas metan (CH4) ke lingkungan. Gas metana ini merupakan emisi gas rumah kaca 25 kali lebih ganas dari karbondioksida (CO2), yang berkontribusi mempercepat pemanasan global. Sedangkan, saat ini krisis iklim sudah didepan mata.  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 98 persen frekuensi kejadian bencana di Indonesia dalam 10 tahun terakhir berupa bencana hidrometeorologi sebagai dampak dari perubahan iklim, didukung kondisi geografis Indonesia sebagai negara dengan bentuk kepulauan yang menyebabkan menjadi lebih rentan terhadap dampaknya. Perubahan iklim menjadi tantangan multidisiplin paling serius, kompleks, dan dilematis yang dihadapi oleh masyarakat global pada awal abad ke-21, bahkan diperkirakan hingga abad ke-22. Oleh karenanya, melalui Perjanjian Paris pada tahun 2015, sebanyak 195 negara global, salah satunya Indonesia sepakat untuk membatasi pemanasan global di tingkat ideal di bawah 1,5°C atau paling tidak 2°C selama periode 2020-2030. Namun, di masa saat ini PBB sudah memperingatkan bahwa kenaikan suhu bumi akan datang lebih cepat karena penurunan emisi tiap negara hanya sepertiga dari kesepakatan Perjanjian Paris 2015. Laporan dari WRI dan ClimateWorks Foundation juga menunjukkan bahwa dalam hampir seluruh aspek, kemajuan yang dicapai masih terlalu lambat untuk mencapai target pengurangan emisi. Disisi lain, masyarakat Indonesia masih banyak yang mengalami kelaparan dan malnutrisi. Berdasarkan data Indeks Kelaparan Global Tahun 2021, Indonesia menghadapi masalah kelaparan di level moderat dengan skor GHI (Global Hunger Index) sebesar 19,1. Didukung dengan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, sebanyak 7,1% balita mengalami gizi kurang (wasted), 17,0% balita mengalami BB kurang (underweight), dan 24,4% mengalami tengkes (stunting).Hasil survey FOI pada Agustus 2020 di 14 kota menemukan bahwa 27% anak pergi ke sekolah dengan perut kosong hingga siang hari. Bahkan khusus untuk wilayah padat penduduk seperti DKI Jakarta, angkanya dapat mencapai 40-50%. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia masih banyak ditemukan kelompok masyarakat rentan yang kebutuhan  pangannya tidak terpenuhi.  Foodbank of Indonesia (FOI) sebagai lembaga bank makanan bergerak di akar rumput, membantu lebih dari 40.422 anak-anak melalui 1.044 lembaga PAUD, SD, dan Posyandu. FOI juga bergerak menolong lansia, ibu hamil, ibu menyusui serta daerah yang tertimpa bencana. Pergerakan ini dilakukan FOI secara kolaboratif bersama dengan berbagai pihak, seperti PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), yang turut membantu menjangkau lebih banyak penerima manfaat.  Hendro Utomo, pendiri Foodbank of Indonesia berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mengajak lebih banyak pihak untuk bergerak bersama mengurangi kemubaziran pangan, menyelamatkan bumi dan mengakhiri kelaparan. “Masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta termasuk pedagang tradisional harus berkolaborasi dan melakukan aksi nyata bersama untuk mengurangi kemubaziran pangan, sekaligus dapat mengakhiri kelaparan, dan menekan krisis iklim secara berkelanjutan. Pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan dan peraturan untuk menekan kemubaziran pangan, serta melindungi dan mendorong pihak yang berbuat baik dan mendermakan pangan yang berlebih, agar kita bersama dapat menekan kenaikan suhu bumi dan memerangi kelaparan.” ujar Hendro.  Hal tersebut sejalan dengan komitmen Pemerintah DKI Jakarta, Sebagaimana telah disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada pidatonya dalam forum C40 cities PBB 2021 bahwa pemerintah kota memiliki tugas untuk menyediakan lingkungan tempat tinggal yang layak huni bagi warga kotanya, termasuk dengan mengatasi dampak perubahan iklim dengan melakukan upaya untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan. “Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung upaya pencegahan kemubaziran pangan ini dengan merumuskan kebijakan berupa PERGUB untuk mengatur pemanfaatan makanan berlebih menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain” ungkap Suharini Eliawati selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, Dan Pertanian Pemprov DKI Jakarta. PD Pasar Jaya sebagai Badan Usaha Daerah yang menaungi pasar tradisional di DKI Jakarta turut mendukung gerakan bersama dalam mencegah kemubaziran pangan untuk melestarikan bumi dan mengurangi kelaparan.”Perumda Pasar Jaya mengapresiasi pedagang Pasar Tebet Timur yang mulai memberikan makanan berlebih tidak terjual untuk didonasikan, hal ini bisa menjadi contoh untuk pasar lainnya karena pasar tradisional DKI 90% nya adalah pasar basah yang left overnya cukup banyak, sehingga ketika pedagang sudah ada kesadaran untuk tidak menjadikan sampah ini merupakan hal baik” ujar Arief Nasrudin, Direktur Utama Perumda PD Pasar Jaya. Pihak swasta atau dunia bisnis juga berperan penting dalam upaya mengurangi kemubaziran pangan dan memerangi kelaparan.  Sejak Tahun 2018, FOI berkolaborasi dengan PT Lion Superindo sebagai perusahaan ritel dan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik dalam mengurangi kemubaziran pangan. JNE telah membantu menyelamatkan dan mengantarkan makanan kepada orang-orang yang mengalami kelaparan. “Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 8,34% penduduk Indonesia Kekurangan Pangan pada 2020. Jumlah ini meningkat 0,71% dari tahun sebelumnya. Sehingga, kalau makan jangan tersisa karena diluar sana masih banyak yang tersiksa karena kekurangan makanan.” Tutur Mohammad Feriadi, Direktur Utama PT  Tiki Jalur Nugraha Ekakurir

Read More »

Dukung Pergerakan Ibu Membuka Akses Pangan, FOI Gelar Anugerah Ibu Teladan II

Jakarta, 22 Desember 2021 – Foodbank of Indonesia (FOI) menggelar Anugerah Ibu Teladan yang ke-2 sebagai penghargaan para relawan ibu hebat yang telah bergerak membuka akses pangan anak dan keluarga Indonesia. Penghargaan ini diberikan dalam momen Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember. Kegiatan ini diselenggarakan secara virtual dan dihadiri oleh ribuan relawan dan mitra Foodbank of Indonesia.  Pada situasi pandemi COVID-19, isu pangan dan kelaparan di Indonesia perlu menjadi perhatian khusus, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia masih menghadapi tantangan permasalahan kemiskinan dimana jumlah warga miskin di Indonesia meningkat lebih dari 2,7 juta jiwa akibat pandemi COVID-19. Survei yang dilakukan FOI pada tahun 2020 di 14 kota kabupaten, menunjukkan bahwa ada sekitar 27% bahkan di pemukiman padat angkanya mecapai 50% anak yang belajar di sekolah (PAUD) dalam keadaan lapar. Hal ini tentunya perlu menjadi perhatian bersama khususnya para ibu di Indonesia karena anak merupakan masa depan bangsa. Ibu memiliki peran kunci dalam memenuhi kebutuhan dan menentukan pilihan makanan anak dan keluarga.  Prihatin pada kondisi ini, pada tahun 2019 sampai sekarang FOI melancarkan gerakan Aksi 1000 Ibu yang diikuti oleh 4454 ibu di 20 kota/kabupaten. Aksi 1000 Ibu itu yang sekarang memperkuat kampanye Bikin Dapur Ngebul. Melalui kampanye ini, para ibu diharapkan dapat mengajak keluarga kembali berkegiatan di dapur. Sebagai bentuk apresiasi atas upaya ini, FOI menggelar Anugerah Ibu Teladan dengan berkolaborasi bersama para mitra. Dalam rangka mengajak para ibu Indonesia untuk kembali ke dapur mengolah makanan untuk anak dan keluarga, FOI bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada menggelar kompetisi Adu Masak Ibu Hebat yang para pemenangnya diumumkan juga pada acara Anugerah Ibu Teladan II.  Anugerah Ibu Teladan II ini terdiri dari dua jenis penghargaan yaitu Ibu Teladan dan Penghargaan kepada perusahaan/dunia usaha yang telah 3 tahun berturut-turut mendukung pergerakan FOI dalam membuka akses pangan. Terdapat empat kategori dalam penghargaan Ibu Teladan yaitu, Penggerak Masyarakat, Akademisi/Peneliti, Dunia Usaha, dan Pemangku Kebijakan Publik. Penjurian dilakukan pada tanggal 9 Desember 2021 hingga 11 Desember 2021 oleh juri independen, yaitu Bapak Semiarto Aji – Guru Besar Antropologi FISIP Universitas Indonesia, Bapak Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD – Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi IPB, dan Bapak Hendro Utomo – Pendiri Foodbank of Indonesia.  Pendiri Foodbank of Indonesia, Hendro Utomo menjelaskan bahwa betapa pentingnya peran ibu dalam memerangi kelaparan bagi masa depan Indonesia . “Ibu yang memberikan kita gizi pertama saat kita lahir. Ibu yang merawat dan membesarkan kita dengan kasih dan nilai-nilai. Pada tanggal 22 Desember ini tahun 1928, sebanyak 600 perempuan hadir berkongres di Jogja mendorong lahirnya sebuah bangsa, Bangsa Indonesia. 4454 ibu bergerak bersama FOI dalam Aksi 1000 Ibu Indonesia membuka akses pangan bagi anak-anak untuk masa depan Indonesia. Kita akan gerakkan terus sejuta ibu untuk bergerak  menghapus kelaparan dan kurang gizi untuk masa depan Indonesia”, ungkap Hendro.   Guru Besar Antropologi FISIP Universitas Indonesia, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto selaku juri dalam Anugerah Ibu Teladan II ini menyampaikan bahwa pergerakan ibu dalam membuka akses pangan merupakan sesuatu yang luar biasa dan berharap bahwa para ibu dapat melanjutkan upayanya dalam membuka akses pangan bagi keluarga dan komunitas. “Sungguh sesuatu yang luar biasa menyaksikan cerita para ibu hebat ini membuka akses pangan. Dari sini bisa dilihat bahwa membuka akses pangan di komunitas bukan merupakan sesuatu yang sederhana. Lembaga dari luar, seperti Foodbank of Indonesia sekalipun, tidak akan dapat mewujudkan pergerakan ini tanpa adanya visi dan semangat berbagi para ibu. Saya menaruh harapan bahwa para ibu dapat melanjutkan perjuangannya dalam memperhatikan dan membuka akses pangan bagi anak dan keluarganya sendiri, komunitas, serta lansia dan masyarakat rentan yang kurang beruntung”, jelasnya.  Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, Prof Eni Harmayani, turut mendukung pergerakan bersama membuka akses pangan bagi masyarakat rentan, khususnya peran ibu yang sangat penting dalam upaya ini. “Pangan ini mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan manusia, bahkan merupakan hak asasi manusia, oleh karena itu pemenuhannya menjadi kepedulian kita bersama. Di dalam agama pun disebutkan bahwa orang yang mendustakan agama adalah mereka yang menghardik anak yatim dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Oleh karena itu, menurut saya mendukung untuk membuka akses pangan masyarakat rentan, seperti anak-anak, lansia, dan kaum dhuafa merupakan tanggung jawab yang hakiki bagi kita bersama. Indonesia merupakan negara dengan biodiversitas yang tinggi, sehingga kita perlu bersinergi di semua kalangan masyarakat, baik akademisi, pemangku kebijakan, dan komunitas untuk membuka akses pangan bagi masyarakat rentan. Kami mengapresiasi kegiatan Anugerah Ibu Teladan yang diselenggarakan oleh Foodbank of Indonesia karena peran ibu sangat vital dalam membuka akses pangan bagi anak dan keluarga.” ujarnya. Momen apresiasi ini tidak dapat terlaksana tanpa dukungan para mitra FOI. Susu Bendera, JNE, Kraft Heinz ABC, Indolima, dan Nutrifood Indonesia turut berpartisipasi dalam memberikan dukungannya. “Susu Bendera berupaya untuk terus menyediakan gizi terbaik serta meningkatkan status gizi anak-anak Indonesia melalui peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang dan gaya hidup sehat dan aktif. Kami bangga dapat melanjutkan kerjasama dengan Foodbank of Indonesia dan berharap dapat membawa manfaat dan meningkatkan status gizi anak Indonesia, demi mewujudkan Indonesia yang sehat, sejahtera dan selaras.” terang Felicia Salim, Brand Manager Susu Bendera dibawah naungan PT Frisian Flag Indonesia. Di dalam kegiatan Anugerah Ibu Teladan II ini, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Machmud, SP, M.Sc., menyatakan dukungan dan harapannya bagi para ibu Indonesia agar dapat memberikan makanan terbaik seperti ikan yang kaya nutrisi bagi keluarganya untuk menciptakan generasi yang unggul. “Anugerah kepada ibu teladan diharapkan dapat menginspirasi seluruh ibu di Indonesia untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Ikan dengan segala kelebihannya dibandingkan sumber protein lainnya, dapat menjadi pilihan bagi ibu untuk meningkatkan asupan gizi keluarga menuju terciptanya generasi tangguh dan unggul”, pungkasnya.  Dengan banyaknya pihak yang peduli dan berkontribusi dalam upaya membuka akses pangan ini, FOI berharap dapat bersama-sama memerangi kelaparan di masyarakat khususnya kelaparan pada anak.  .  ###

Read More »

Kisah dibalik Qurban Hingga Pelosok 2021

“Yang putih itu apa yaa kak?”“Ohh, itu namanya sapi.. emang kamu belum pernah liat sapi?”“Belum pernah kak”(Juarsih, 11 tahun) Momen qurban tahun ini, lagi-lagi membawa cerita haru yang tidak diduga sebelumnya. Bayangkan, siswa kelas 6 SD berusia 11 tahun ini bahkan belum pernah mengetahui hewan yang bernama sapi.. apalagi untuk merasakan nikmat dagingnya. “Anak-anak pada ngumpul disini bukan karena mereka nakal mau ganggu mba, tapi karena mereka penasaran dan pingin melihat hewan-hewannya” -cerita Pak Jaro, Kepala Desa Jagaraksa. Haru sekali melihat keceriaan warga Desa Jagaraksa yang begitu semangat dan antusias bergotong-royong melaksanakan penyembelihan hewan qurban yang sangat jarang mereka dapatkan. Suasana desa yang masih asri menambah kesyahduan ritual potong hewan qurban disini. Satu persatu daging kambing maupun sapi mereka potong-potong dan dibagi secara adil agar semua warga bisa mendapatkan. Warga desa ini tidak menggunakan kantong plastik untuk membungkus daging qurban yang akan dibagikan, melainkan memanfaatkan batang pohon bambu yang ada di sekitar mereka. Daging yang sudah dipotong ditusukkan ke bilah bambu tipis dan diikat, kemudian dipikul untuk diantarkan satu per satu ke rumah warga. Daging yang diperoleh segera dimasak oleh para ibu, ada yang membuat sate, gulai, sop, dan berbagai olahan lainnya. Senang sekali melihat anak-anak yang begitu semangat menyantap olahan daging yang jarang dinikmatinya. Kami bersyukur, pelaksanaan program Qurban Hingga Pelosok yang ke-6 ini bisa memberikan kebahagiaan dan asupan protein kepada anak-anak dari 523 keluarga di Desa Jagaraksa, Banten dan Desa Kiarasari, Bogor. Terima kasih kepada para dermawan yang telah berqurban melalui Qurban Hingga Pelosok, momen ini begitu berarti bagi mereka 😊🙏 Mari terus bergerak bersama membuka akses pangan dan wujudkan Indonesia merdeka 100% dari rasa lapar! Salam pangan untuk harapan 😁✊🏻

Read More »

FAQ

Bantuan Pangan FOI (Bank Pangan Indonesia) untuk Warga DKI Jakarta yang Isoman Q: Program apakah bantuan pangan ini? A: Bantuan pangan ini merupakan bentuk respon kedaruratan pada situasi pandemi Covid-19 untuk para warga yang terpapar virus dan sedang menjalani isolasi mandiri.  Q: Bantuan apa yang akan diberikan?  A: Bantuan yang akan diberikan berupa paket bahan makanan (bukan makanan siap saji) untuk keluarga di wilayah DKI Jakarta yang isoman.  Q: Siapa saja yang bisa mengajukan bantuan bahan makanan ini?  A: Ketua RT, Mitra Program FOI, Kader Sosial, Kader Kesehatan, atau Kader Wilayah di wilayah DKI Jakarta.  Q: Siapa saja yang berhak menerima bantuan ini? A: Bantuan akan diberikan melalui RT/Kader kepada keluarga di DKI Jakarta yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.  Q: Kapan bantuan akan diberikan?  A: Bantuan akan diberikan setelah melalui tahap verifikasi pengajuan dengan periode waktu 3 hari (dapat berubah sesuai dengan kondisi dan banyaknya pengajuan bantuan yang masuk) setelah pengajuan.  Q: Dimana bantuan akan diberikan?  A: Lokasi drop bantuan bahan makanan akan dikonfirmasi lebih lanjut oleh FOI kepada pemohon.  Q: Apa saja syarat yang harus dilengkapi untuk mendaftar bantuan donasi pangan dari FOI? A: KTP atau KK keluarga yang isoman, serta surat keterangan/hasil SWAB yang menyatakan terpapar Covid-19.  Q: Bagaimana cara mendaftar dalam pengajuan bantuan pangan ke FOI? A: Cara mendaftarkan keluarga yang sedang isoman yaitu sebagai berikut:  Siapkan dokumen syarat yang diperlukan Klik link berikut : bit.ly/bantuanisomanfoi Isi form dalam link tersebut dengan lengkap Setelah lengkap, submit form yang telah diisi dan menunggu konfirmasi selanjutnya dari FOI.  Q: Bagaimana cara input dokumen syarat pengajuan bantuan ke form pendaftaran?  A: Cara untuk memasukkan dokumen ke dalam form adalah sebagai berikut:  Buka link pendaftaran bit.ly/bantuanisomanfoi Siapkan foto KTP/KK dan surat keterangan/hasil swab Covid-19  Upload foto satu per satu, di tempat yang telah disediakan  Maksimal jumlah warga yang dapat diajukan sebanyak 99 orang dalam satu kali submit  Submit  10. Q: Mengapa pengajuan saya tidak diterima?       A: Pengajuan yang tidak diterima karena tidak melampirkan syarat yang lengkap yaitu foto KTP/KK dan surat keterangan Covid-19. Harap melengkapi dokumen dan mengulang proses pendaftaran. 

Read More »

Bantuan Pangan FOI (Bank Pangan Indonesia)

#ResponseonEmergencyandDisaster #REDFOI Pandemi Covid-19 masih belum lelah singgah di sekitar kita.Hari-hari ketika harus menjalani isoman (isolasi mandiri) memang terasa berat.❌Nggak bisa keluar rumah❌Nggak bisa cari uang❌Nggak bisa belanja ke pasar❌Nggak bisa ke warteg depan buat beli nasi lauk. ✅Makan harus nunggu kiriman tetangga di pintu depan..atau✅Pesan online dan minta abangnya gantungin aja di pagar.. Sabar ya…Semua pasti segera berlalu ketika kita terus semangat dan kembali bangkit Bank Pangan Indonesia (FOI) adalah organisasi sosial yang sudah hadir sejak tahun 2015 untuk membantu mengatasi kesenjangan pangan di masyarakat. Dalam praktiknya, FOI menjadi jembatan antara masyarakat yang berkelebihan makanan dengan masyarakat yang membutuhkan, agar memperoleh makanan yang baik dan bermartabat. Saat ini, kami bergerak untuk memastikan mereka yang sedang berjuang sembuh dari Covid-19 untuk mendapatkan pasokan makanan yang cukup. Yuk, saling bahu-membahu meringankan beban mereka. Bagi RT/kader sosial/kader kesehatan atau penggerak di lingkungan setempat (RT/RW) yang warganya membutuhkan bantuan bahan pangan ketika sedang isolasi mandiri silakan mendaftarkan diri melalui link bit.ly/bantuanisomanfoi Jangan lupa upload KTP/KK dan surat keterangan terpapar Covid-19 ya untuk diverifikasi 🙏 Bantuan FOI mungkin tidak seberapa, tapi bisa sedikit meringankan beban mereka di hari-hari yang sulit ini. Program ini baru dapat diakses di DKI Jakarta dan sekitarnya. Bila kami punya kemampuan lebih, semoga akan bertambah wilayah yang dapat kami bantu. Tetap semangat ya! Salam Pangan untuk Harapan, Pangan untuk Semua! Informasi lebih lanjut: Instagram: foodbankidFacebook: Foodbank of Indonesiawww.foodbankindonesia.org

Read More »

SURAT INDAH UNTUK BUNDA

Namaku Indah, usiaku 7 tahun dan tinggal di desa pinggiran Kota Probolinggo. Baru saja desaku dilanda bencana banjir, karena tanggulnya jebol. Aku dan warga desa harus mengungsi. Banyak rumah rusak, syukurlah rumahku tidak rusak parah. Sebagian besar warga desaku adalah petani bawang dan pedagang pasar. Ibuku penjual gorengan. Setiap hari aku membantu ibu menyiapkan dagangan. Melihat Ibu memasak bagaikan hiburan tersendiri saat kami lapar di pagi hari. Biasanya aku makan nasi dengan gorengan sisa jualan ibu, itu pun sudah membuatku senang. Bagi anak kampung dari keluarga sederhana, daging jarang ada kecuali pas ada kenduri atau hari Raya Qurban. Karena Covid, tahun lalu jumlahnya berkurang banyak. Anak-anak di desa banyak menderita kekurangan protein, yang penting untuk pertumbuhan. Aku senang sebentar lagi hari raya Idul Adha. Semoga tahun ini, ada jatah daging kambing untuk kami anak-anak di pelosok desa. Supaya kami bisa tumbuh dengan baik seperti anak-anak bunda di kota. Program Qurban Hingga Pelosok (QHP) FOI, membeli hewan kurban dari peternak desa untuk turut membantu dalam mengembangkan ekonomi desa. Selain itu, daging kurban akan dibagikan untuk warga desa setempat terutama yang mempunyai anak-anak agar dapat memenuhi kebutuhan gizi sang anak. QHP tahun ini menyasar warga desa yang terkena bencana dan pelosok desa adat di Probolinggo dan Pandeglang. Pembelian: bit.ly/berqurbanhinggapelosokPeriode : 19 Maret 2021 – 19 Juli 2021⁣ Salurkan melalui No. Rekening a/n Yayasan Lumbung Pangan IndonesiaBCA : 219304156Mandiri : 1260006996440 Harga Hewan QurbanKambing Grade A: Rp. 2.000.000Kambing Grade B: Rp. 2.200.000Kambing Grade C: Rp. 2.500.000Sapi: Rp. 22.000.000 Kami butuh bantuan Bunda dan Yanda, untuk memeratakan keadilan pangan dan menumbuhkan ekonomi desa 🙏🏽🇮🇩 Info : Hotline FOI – 081293663649Instagram : @foodbankid

Read More »

Pendaftaran Mitra Dapur Pangan FOI

Bunda/Yanda punya usaha warung makan? atau catering rumahan?Ingin membantu orang lain dan menebar manfaat melalui makanan? Foodbank of Indonesia/Bank Pangan FOI, adalah organisasi sosial untuk membantu pangan bagi masyarakat rentan. FOI mempunyai program Dapur Pangan yang membantu pelatihan bagi gerai pangan dan katering serta mendorong gerakan sosial. Untuk saat ini, kami membuka pendaftaran untuk daerah Malang, Jogja dan Surabaya. Mari bergabung menjadi mitra Dapur Pangan FOI Agar bisa maju bersama untuk negeri kita, Indonesia. Yuk, daftarkan di tautan bit.ly/DAFTARPJK  Periode I pendaftaran: 3 – 15 Juli 2021 Informasi lebih lanjut:Hotline FOI – 081293663649 Jangan lupa follow media sosial Foodbank of Indonesia untuk informasi menarik lainnya!Instagram: @foodbankidFacebook: Foodbank of Indonesiawww.foodbankindonesia.org Salam pangan untuk harapan

Read More »